Pilgub Jabar

PDIP Jabar Gelar Curah Gagasan, Hanya 8 Balon Gubernur yang Hadir

Delapan tokoh bakal calon gubernur atau wakil gubernur pada Pilgub Jabar 2018 menghadiri kegiatan Silaturahmi dan Curah Gagasan . . .

TRIBUN JABAR/M SYARIF ABDUSSALAM
Delapan tokoh bakal calon gubernur atau wakil gubernur pada Pilgub Jabar 2018 menghadiri kegiatan Silaturahmi dan Curah Gagasan yang digelar DPD PDIP Jawa Barat di Hotel Horizon Kota Bandung, Rabu (25/10/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Delapan tokoh bakal calon gubernur atau wakil gubernur pada Pilgub Jabar 2018 menghadiri kegiatan Silaturahmi dan Curah Gagasan yang digelar DPD PDIP Jawa Barat di Hotel Horizon Kota Bandung, Rabu (25/10/2017).

Tokoh yang hadir dalam kesempatan tersebut adalah Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, Bupati Majalengka Sutrisno, mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan, Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa, Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarno, Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat Abdi Yuhana, dan Ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryamal.

Sedangkan, dua tokoh lainnya yang diundang dalam kesempatan tersebut, yakni Istri Gubernur Jabar Netty Prasetyani Heryawan dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti, tidak menghadirinya.

Baca: Wanita Ini Pura-pura Tidur Saat Calon Mertua Masuk Kamarnya, Lalu Hal yang Tak Disangka Terjadi

Dalam kesempatan pemaparannya, Sekda Jabar Iwa Karniwa membawa empat isu utama pembangunan Jawa Barat di masa depan. Menurut Iwa, pemaparan yang disampaikan dalam kesempatan tersebut adalah hasil dari pengalaman dan pengabdiannya selama 32 tahun menjadi PNS.

"Saya sendiri sudah pengalaman sebagai PNS selama 32 tahun. Di sini saya menekankan empat isu utama dan penting sebagai gagasan membangun Jabar ke depan, yakni peningkatan pembangunan, penurunan angka kemiskinan, penurunan angka pengangguran, dan menurunkan ketimpangan pembangunan," katanya dalam kesempatan tersebut.


Iwa mengatakan berdasarkan data 2011 hingga 2016, tingkat kemiskinan di Jabar menurun 0,3 persen. Ke depannya, katanya, bisa lebih diturunkankan dua kali lipat, yakni jadi 0,6 persen.

Iwa pun menyoroti angka pengangguran terbuka yang berkutat di penurunan 0,13 persen karena adanya masalah kekurangan tenaga kerja berkeahlian yang dibutuhkan industri.

"Ke depan miss match ini harus diatasi dan saya menargetkan penurunan di angka 0,16 persen. Selain itu indeks gini rasio akan terus diturunkan, di sisi lain ada upaya juga untuk meningkatkan daya beli para petani, peternak, nelayan, dan masyarakat umum," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan Jawa Barat sudah saatnya membutuhkan regenerasi pemimpin yang berpengalaman. "Perlu regenerasi, saya dapat dukungan dari partai dan banyak masyarakat yang meminta," ujar Anton.


Menurut Anton, pembangunan di Jawa Barat sampai saat ini belum memberikan dampak signifikan, bahkan perlu pembenahan. "Saya tawarkan, programmnya itu membangun Jawa Barat yang aman, sejahtera makmur sampai anak cucu," katanya.

Anton pun menyoroti kesenjangan di Jawa Barat yang masih memprihatinkan. Anton menuturkan pengalamannya sebagai Kapolda Jawa Barat dari 12 Desember 2016 sampai dengan 25 Agustus 2017, menjadi dasar memahami permasalahan Jawa Barat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved