Bayi dengan Lubang di Langit-langit Mulutnya Butuh Rp 1 Juta Per Minggu, Ayahnya Mengaku Bingung

Pemasangan feeding plate membutuhkan biaya hingga satu juta rupiah, sementara feeding plate harus diganti secara berkala, yaitu satu minggu sekali.

Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
TRIBUNJABAR.CO.ID/SELI ANDINA
Bayi Wahyu Anugrah lahir dengan cacat bawaan berupa Labio Palatoscihiz, atau adanya kelainan pada bentuk wajah, di Ruang Bayi RSUD Sumedang, Rabu (18/10/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina

TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - Bayi Wahyu membutuhkan feeding plate secepatnya untuk menutupi lubang di langit-langit mulutnya.

Sayangnya, biaya untuk feeding plate tidak ditanggung oleh BPJS ataupun Jaminan Persalinan (Jampersal) yang digunakan Ajat Sudrajat (44) dan Ratnaningsih (34), orangtua bayi Wahyu.

Ajat Sudrajat menjelaskan, pemasangan feeding plate membutuhkan biaya hingga satu juta rupiah, sementara feeding plate harus diganti secara berkala, yaitu satu minggu sekali.

"Berarti kan satu bulan setidaknya perlu Rp 4 juta, saya uang dari mana?" keluh Ajat Sudrajat ketika ditemui Tribun Jabar di RSUD Sumedang, Rabu (18/10/2017).


Ajat Sudrajat sehari-hari hanya bekerja serabutan, dirinya biasa menjadi calo angkutan kota dan tukang pijat, uang yang didapat sehari-hari pun tak tentu.

Sementara sang istri, Ratnaningsih hanya ibu rumah tangga biasa yang bertugas mengurus rumah dan anak-anak.

"Ya sehari-hari kan tak tentu, kadang hanya cukup untuk sehari-hari, kadang kurang," ujar Ajat Sudrajat.

Dengan uang yang didapatnya, Ajat masih harus menghidupi keluarganya selain bayi Wahyu, yang terdiri dari istri, empat anaknya yang masih kecil-kecil, dan sang ibu yang tinggal bersama Ajat sejak rumahnya tergusur longsor Ciherang tahun lalu.

Ajat mengaku bingung memikirkan biaya feeding plate untuk bayi Wahyu, anak bungsunya, dirinya mengaku belum ada bayangan untuk biayanya.

Ajat mengaku tak bisa sering menengok sang anak karena harus mencari nafkah sehingga sang bayi terpaksa dititipkan sepenuhnya ke pihak rumah sakit.

"Untuk saat ini berdoa dulu saja, sambil ikhtiar terus, makanya saya jarang ke rumah sakit karena mengumpulkan uang," ujar Ajat Sudrajat.


Bayi Wahyu Anugrah lahir dengan cacat bawaan berupa Labio Palatoscihiz, atau adanya kelainan pada bentuk wajah.

Pada kasus bayi Wahyu, pembentukan bibir atas dan langit-langit mulut tidak sempurna, langit-langit kanan dan kiri tidak bertemu, sehingga terdapat lubang di langit-langit mulut.

Akibatnya, bayi Wahyu membutuhkan penanganan medis khusus, bayi Wahyu pim tak bisa menyusu secara alami pada puting sang ibu karena adanya lubang di langit-langit mulut tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved