Bayi Bibir Sumbing Itu Ditinggal Sendiri di RS, Ayah Harus Cari Duit, Ibu Ngurus Empat Kakaknya

Sayangnya, kabar bahagia ini bercampur duka karena anak bungsu berjenis kelamin laki-laki tersebut lahir dengan cacat bawaan.

Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Seli Andina Miranti
Ratnaningsih (34), menunjukkan foto keadaan bayi Wahyu yang masih berada di rumah sakit. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti

TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - Kelahiran sang buah hati menjadi kabar membahagiakan bagi pasangan Ajat Sudrajat (44) dan Ratnaningsih (34). Apalagi anak kelima mereka itu lahir selamat.

Sayangnya, kabar bahagia ini bercampur duka karena anak bungsu berjenis kelamin laki-laki tersebut lahir dengan cacat bawaan.

Baca: Atlet Porda Sepak Bola Cianjur Jualan Bubur untuk Tambah-tambah Kebutuhan Biaya Makan Timnya

Wahyu Anugrah, bayi pasangan Ajat Sudrajat dan Ratnaningsih lahir dalam keadaan bibir sumbing dan langit-langit mulut tak lengkap.

"Begitu lahir, dokter bilang butuh penanganan khusus karena kondisinya begini jadi tak bisa menyusu ke ibunya," kata Ajat ketika ditemuni Tribun Jabar di rumah kontrakannya di Desa Talun Tengah, RT 01/03, Kelurahan Talun, kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Rabu (18/10/2017).

Wahyu lahir di RSUD Sumedang pada Sabtu (14/10/2017) dengan persalinan normal.

Biaya persalinan ditanggung Jaminan Persalinan (Jampersal) dan bantuan dana dari ibu-ibu kader Posyandu tempat Ratnaningsih memeriksakan kandungan.

Sayangnya, akibat cacat bawaan yang dimilikinya, Wahyu belum dapat pulang kerumah, sementara Ratnaningsih sudah pulang sejak Senin (16/10/2017) lalu.

Sedihnya, tak ada yang bisa menunggui Wahyu di rumah sakit, Ratnaningsih pun hanya bisa berdiam diri di rumah untuk beristirahat pascapersalinan sekaligus mengurus empat anaknya yang masih kecil-kecil.

"Sementara saya tidak bisa setiap hari ke rumah sakit karena harus mencari uang kan," ujar Ajat.

Ajat menjelaskan, biaya rumah sakit memang ditanggung Jampersal, namun biaya susu dan beberapa peralatan yang dibutuhkan Wahyu harus ditanggungnya sendiri.

Sebagai pekerja serabutan dan hanya mengandalkan upah memijit, Ajat mengaku merasa berat.

"Sejauh ini masih bisa diusahakan, namun tetap untuk ke depannya saya belum terpikir dapat uang dari mana," ujar Ajat.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved