Gunung Agung Keluarkan Asap Terekam Video, Ini Penjelasan PVMBG
Kepulan asap ini terlihat jelas dari rekaman video real-time yang diambil oleh . . .
TRIBUNJABAR.CO.ID - Asap tebal berwarna abu tampak mengepul dari kawah Gunung Agung, Sabtu (7/10/2017) pagi pukul 06.06 wita.
Kepulan asap yang diduga bercampur uap air ini terlihat jelas dari rekaman video real-time yang diambil oleh akun Sigit Purwono dari Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali.
Seakan Tak Ingat Statusnya, Istri Kedua Kiwil Bikin Unggahan Seperti Ini: Lupa Dia Urutan Keberapa https://t.co/6lRXA8UNEU via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 7, 2017
Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi, Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika, belum berani menyimpulkan apakah asap dari kawah gunung Agung yang terekam itu berwarna hitam.
"Nanti kami konfirmasi lagi siangnya. Takutnya itu hanya efek cahaya saja," kata Suantika saat diwawancara di Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Desa Rendang, Karangasem.
Suantika mengatakan, saat ini status gunung Agung masih level IV awas.
Itu sebabnya, masyarakat tetap direkomendasikan agar tidak mendekati gunung agung dengan radius 9 km, ditambah dengan perluasan sektoral 12 km dari barat daya, selatan, tenggara, timur laut, dan Utara.
"Tingkat aktivitas ini dicirikan oleh tingkat kegempaannya masih di level tinggi tadi malam 600 kali. Kemarin indikatornya kan gempa tektonik lokal yang agak dalam, vulkanik dalam dan vulkanik dangkal," jelas Suantika.
Berdasarkan data yang dirilis PVMBG terkait hasil pengamatan gunung Agung periode 00.00-06.00 wita, jumlah kegempaan yang tercatat sebagai berikut:
Baca: Sebaran Abu Vulkanik Gunung Agung Bisa Sampai ke Badung
■ *Vulkanik Dangkal*
(Jumlah : 65, Amplitudo : 2-4 mm, Durasi : 5-10 detik)
■ *Vulkanik Dalam*
(Jumlah : 125, Amplitudo : 5-8 mm, S-P : 1-3 detik, Durasi : 10-27 detik)
■ *Tektonik Lokal*
(Jumlah : 25, Amplitudo : 8 mm, S-P : 5-7 detik, Durasi : 35-66 detik)
Untuk kegempaan yang tercatat pada periode 00.00-06.00 wita memang mengalami penurunan dari beberapa hari sebelumnya.
Namun, jika dibandingkan total kegempaan sejak Rabu (4/10/2017), jumlah total kegempaan terus meningkat di dalam tubuh gunung agung.
Pada Rabu (4/10/2017) misalnya, total jumlah gempa vulkanik dalam sebanyak 419 kali, gempa vulkanik dangkal sebanyak 281 kali, dan gempa tektonik lokal sebanyak 46 kali.
Pada Kamis (5/10/2017), dalam 24 jam, total jumlah gempa vulkanik dalam sebanyak 524 kali, gempa vulkanik dangkal sebanyak 319 kali, dan gempa tektonik lokal sebanyak 79 kali. Jumlah kegempaan meningkat dibanding sebelumnya.
Baca: Mengaku Dapat Pesan dari Dewa, Orang Ini Nekat Mendaki Gunung Agung
Sedangkan pada Jumat kemarin terhitung selama 24 jam, jumlahGempa vulkanik dalam sebanyak 601 kali, Gempa Vulkanik Dangka 350 kali, dan Gempa tektonik lokal 72 kali.
Secara umum, kegempaan di tubuh gunung agung masih bersifat fluktuatif atau naik turun.
Pantauan visual terhadap Gunung Agung pada Sabtu (7/10/2017) pagi pukul 06.00 wita dari Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Desa Rendang, Karangasem, wajah gunung agung tidak terlihat alias ditutupi kabut dan awan. Namun wajah gunung terbesar di Bali ini mulai sedikit terlihat pada pukul 09.30 wita.
Berdasarkan data yang dirilis PVMBG, Secara meteorologi, Cuaca di kawasan gunung dengan ketinggian 3142 m dpl ini berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 22-23 °C dan kelembaban udara 87-92 %.
Sedangkan, secara visual, menurut data teramati Gunung berkabut 0-I hingga kabut 0-III.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang dan tinggi 200 m di atas kawah puncak. (TribunBali.com/I Wayan Erwin Widyaswara)
Ridwan Kamil Blusukan di Pasar Parung Bogor, Mulai dari Duduk Unik Hingga Dicakar Kucing https://t.co/wD8SWNWKyC via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 7, 2017