Ribuan Burung di Dekat Gunung Agung Mati Mendadak, Badannya Basah dan Bulu Rontok

Burung mati kali pertama ditemukan tukang kebun PUPR Karangasem, Amien Basri (54) sekitar pukul 05.30 Wita.

Editor: Ravianto
Tribun Bali / Saiful Rohim
Ribuan burung pipit mati secara mendadak di belakang Kantor Dinas PUPR Karangasem, Bali, Senin (25/9/2017). 

“Kami belum tahu, apakah itu terkait atau tidak. Kalau gas-gas vulkanik itu masih jauh. Kejadian itu ada di kota dan radiusnya jauh dari Gunung Agung,” ujarnya.

Ditanya apakah ada zat atau gas yang mengandung racun dalam magma.

Pihaknya menyatakan, gas beracun memang ada tetapi masih ada di seputaran atas Gunung Agung. 

Lima Desa Tak Perlu Mengungsi 

Bupati Bangli, I Made Gianyar menyatakan warga di lima desa di dua kecamatan yaitu Desa Suter, Abang Batudinding, Abang Songan, Kintamani, serta Penelokan, dan Bangbang Tembuku tidak perlu mengungsi.

Hal ini dinilainya jika wilayah desa tersebut berada di radius yang cukup jauh dengan Gunung Agung.

Baca: Warna Pelat Nomor Kendaraan Akan Diganti yang Lebih Terang

Baca: Jumlah Pengungsi Gunung Agung Sudah Mencapai 35 Ribu Jiwa

Sehingga dampak ketika terjadi letusan Gunung Agung tidak akan berdampak besar di lima desa tersebut.

“Melihat dari peta, wilayah Bangli tidak berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB). Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Kabar sebelumnya, wilayah desa yang dikatakan KRB 1, masyarakat tidak perlu mengungsi. Instruksi mengungsi, nanti menunggu perintah dari bupati melalui camat, kepala desa, dan kelian setempat,” tegasnya saat ditemui usai rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) di Museum Geopark Batur, Senin (25/9/2017).

Gianyar menyarankan agar masyarakat kembali ke rumah masing-masing untuk beraktivitas seperti biasa.

“Saya sudah melihat sendiri serta mendengarkan penjelasan dari ibu Desak Made Andariyani selaku Koordinator Museum Geopark, yang menyatakan semua wilayah yang tergolong KRB 3 hingga 1 tidak ada yang berada di wilayah Bangli, sehingga tidak perlu ada pengosongan desa,” ucapnya.

Adapun dampak yang timbul apabila terjadi letusan Gunung Agung, Gianyar mengatakan dampak ditimbulkan hanya berupa debu.

Sehingga yang perlu dan dibutuhkan masyarakat masker, obat tetes mata, serta pelindung mata.

“Nantinya jika terjadi perkembangan status Gunung Agung yang diperkirakan menimbulkan dampak berbahaya, pastinya pos pembantuan di Rendang akan memberitahu kami. Sehingga kami dari Pemkab Bangli bisa langsung mengambil langkah yang diperlukan,” tutur Gianyar. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved