Istri Pendiri NikahSirri.com: Suami Saya Kadang Gila, Kadang Normal

"Saya minta maaf untuk seluruh warga Indonesia, mohon dimaafkan suami saya," ucapnya sembari terisak.

Editor: Ravianto
KOMPAS.COM/Anggita Muslimah
Istri Aris Wahyudi, pemilik sekaligus pendiri situs www. nikahsirri.com, Rani saat ditemui di kediamannya, Perumahan TNI AU Angkasa Puri, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Senin (25/9/2017). (KOMPAS.COM/Anggita Muslimah) 

TRIBUNJABAR.CO.ID, BEKASI - Rani, istri Aris Wahyudi, pendiri website Nikahsirri.com yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka, minta maaf kepada publik.

"Saya minta maaf untuk seluruh warga Indonesia, mohon dimaafkan suami saya," ucapnya sembari terisak.

Ia menyebut suaminya mengalami gangguan kejiwaan, sehingga membuat situs yang kini menjadi kekhawatiran masyarakat.

"Suami saya agak gila sejak beliau kalah pilkada tahun 2008. Sampai beliau mengeluarkan buku ingin bergabung dengan Amerika."

"Terus dia mengeluarkan buku lagi atas nama komando kalau enggak salah, sampai yang terakhir jadi kontroversi," lanjutnya.

suaminya tidak pernah membicarakan keberadaan situs tersebut kepada dia.

"Setiap hari saya bareng suami, kesehariannya dia kadang-kadang gila seperti itu, kadang juga normal. Tapi ya mungkin kegilaannya terlihat saat mengeluarkan buku yang kontroversial dan terakhir ini (situs www.nikahsirri.com)," kata dia.

Namun, sambung Rani, suaminya tak pernah berperilaku kasar pada keluarga.

Dengan demikian, dia juga meminta agar seluruh masyarakat Indonesia memaafkan suaminya.

"Saya minta maaf kepada seluruh warga Indonesia, mohon dimaafkan suami saya. Suami saya itu memang kegilaannya baru terlihat. Dia menyadarinya mungkin sekarang, terjadi seperti ini. Saya harap bapak dibebaskan, saya bingung kalau bapak sampai ditahan karena dia tulang punggung keluarga. Saya mohon maafkan bapak," kata Rani.

Aris Wahyudi, pemilik sekaligus pendiri situs www. nikahsirri.com, ditangkap Tim Cybercrime Krimsus Polda Metro Jaya atas dugaan tindak pidana ITE dan atau pornografi serta perlindungan anak.

Penangkapan tersangka Aris terjadi setelah Tim Cybercrime Krimsus Polda Metro Jaya menemukan situs www.nikahsirri.com pada 22 September 2017 lalu.

Situs tersebut berisikan konten pornografi yang menawarkan fasilitas lelang perawan dan juga menyediakan jodoh serta wali. 

Aris Wahyudi
Aris Wahyudi (kolase)

Cara Ketahui Perawan Atau Tidak

Perawan dan perjaka. Dua kondisi ini dijamin oleh Aris Wahyudi, pemilik situs nikahsirri.com terkait para mitra atau klien di situsnya.

Untuk mengetahuinya, Aris Wahyudi memiliki cara tersendiri selain klien dan mitranya harus dewasa atau 17 tahun ke atas.

Lebih lanjut, untuk memastikan mitra atau kliennya benar-benar perawan, bagi yang perempuan diminta melakukan tes perawan.

Sedangkan laki-laki diminta melakukan sumpah pocong.

"Kalau perempuan kan bisa di tes medis, tes perawan nanti ada surat dari dokter, nah kalau laki-laki kan sulit mereka perjaka atau bukan, jadi harus melalui prosedur sumpah pocong, tegasnya.

Sementara untuk mitra atau klien yang beragama non muslim, jika ingin mengikuti lelang perawanan nantinya harus pindah agama terlebih dulu.

Aris menambahkan sebutan mitra ‎disematkan bagi perawan atau perjaka yang berminat dalam kontes lelang dan fotonya dipampang di situs tersebut.

Sementara klien adalah pihak yang berminat menggunakan jasa situsnya untuk mendapatkan perawan atau perjaka melalui mekanisme lelang.

Nantinya klien akan membayar mahar sesuai nominal yang diminta oleh mitra.

Lalu mahar ditranfer ke rekening Aris lalu dipotong 10-20 persen, sisanya ditransfer ke mitra.

Bahkan jika berminat, Aris juga bisa memfasilitasi penghulu hingga saksi.

Sementara lokasi pernikahan, digedung atau hotel, itu diserahkan ke pasangan.

Baca: Hasil Lengkap Pertandingan Liga Italia Hingga Senin (25/9/2017) Pagi

Baca: Hasil Lengkap Pertandingan Liga Italia Hingga Senin (25/9/2017) Pagi

"Mitra itu yang nanti fotonya dipajang di situs, kalau ada klien yang tertarik mereka harus mau. Mitra ikut atas kesukarelaan, kalau klien (peserta lelang) itu yang harus membayar mahar," singkatnya.

Bukan pelacuran, bisa hindari zina

Aris Wahyudi menegaskan bahwa situs lelang perawan yang digagasnya bukanlah pelacuran apalagi prostitusi online.

"Ini beda dengan pelacuran. Kalau pelacuran kan, harga ditentukan muncikari bahkan ada yang sampai dipaksa melayani. Kalau ini kan terserah dengan kedua belah pihak," ucap Aris Wahyudi saat ditemui di rumah sekaligus kantor situs tersebut di Jatiasih, Bekasi, Sabtu (23/9/2017).

Lebih lanjut, ‎Aris Wahyudi juga berpandangan situsnya bisa menghindarkan zinah karena dengan nikah siri sudah sah secara agama namun memang tidak diakui negara.

"Dengan nikah siri kan bisa menghindari zinah, karena kan sudah sah secara agama. Kalau sudah cocok, kami bisa bantu juga menghadirkan penghulu‎," tambahnya.

Lebih lanjut, dikonfirmasi soal situs lelang perawan menurutnya itu dipilih karena dinilai menarik dan bukanlah hal tabu.

Sehingga lagi-lagi, Aris meyakini situs yang baru diluncurkan ‎disertai dengan deklarasi Partai Ponsel pada Selasa (19/9/2017) lalu di gedung Juang 45 Jakarta sama sekali tidak ada kaitan dengan prostitusi seperti yang ramai dibicarakan.

Pendiri Partai Ponsel dan Nikahsirri.com, Aris Wahyudi.
Pendiri Partai Ponsel dan Nikahsirri.com, Aris Wahyudi. (Kolase Tribun Jabar/Facebook Aris Wahyudi)

"Jadi saya itu mendeklarasikan Partai Ponsel, ‎nah salah satu programnya itu membiah nikah sirri atau lelang perawan," tambahnya.

Berdasarkan penelusuran Tribun, situs ini menawarkan kepada klien baik pria maupun wanita yang ingin mencari pasangan dengan cara mudah dan penuh kepastian.

Saat pertama kali membuka situs tersebut, ada tampilan seorang perempuan cantik dan tulisan 'Nikah Sirri', mengubah Zina Menjadi Ibadah.

Bahkan sang calon yang hendak menikah siri bisa melihat dan mencari pasangannya untuk dinikahi.

Syaratnya bagi klien atau calon yang hendak menjadi member situs Nikahsirri.com minimal harus mempunyai satu koin mahar.

Nilai per 1 koin adalah Rp 100 ribu.

Kalau hanya sebatas melihat daftar/databes calon mempelai di submenu Login, maka CLIENT tidak ditarik biaya, alias Gratis.

Netty Heryawan Pun Ikut Berkomentar:

Netty Prasetyani Heryawan, istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Netty Prasetyani Heryawan, istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (TRIBUN JABAR/M SYARIF ABDUSSALAM)

Baru-baru ini dunia maya dikejutkan dengan adanya website yang juga memfasilitasi layanan nikah sirri dan lelang perawan untuk mengentaskan kemiskinan.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Prasetiyani Heryawan, pun mencurigai ada praktik perdagangan anak dalam layanan situs tersebut.

"Kami meminta masyarakat waspada, jangan-jangan ini hanya akal-akalan saja dari praktik human trafficking, perdagangan orang dalam hal ini anak-anak. Kami meminta agar kepolisian bisa mengusut tuntas," ujar Netty dalam rilis Humas Jabar, Minggu (24/9/2017).

Dalam rangka itu, Netty juga sudah berkoordinasi dengan Kapolres Bekasi Kombes Pol Hero Henrianto Bachtiar untuk menindaklanjuti informasi yang beredar tentang nikahsirri.com yang diketahui dibentuk di wilayah kerjanya.

Baca: Layanan Air Minum Gratis Ini Didik Masyarakat untuk Kurangi Sampah

"Bila benar ada praktik eksploitasi, maka itu sudah ada pelanggaran pidana. Begitu pun dengan layanan nikah sirri. Ada indikasi kuat hal itu bagian dari praktik prostitusi. Jadi ini jelas bukan hanya melanggar norma masyarakat dan kaidah agama, tapi juga ada dugaan pelanggaran hukum," katanya.

Netty juga mengimbau agar para orang tua lebih intens berkomunikasi dengan anak-anaknya.

Untuk mencegah anak-anaknya terjebak pada bujuk rayu atau iming-iming hasil yang melimpah dari praktik jual keperawanan.

"Jadi, jangan sampai karena iming-iming dikasih rumah, mobil, uang banyak, dan handphone bagus lalu ikut layanan mereka. Bentengi anak-anak, jangan sampai terjebak," ujarnya.

Netty berharap agar Kemenkominfo segera memblokir situs nikahsirri.com dan partaiponsel.org.

"Saya yakin Kemenkominfo akan bergerak cepat menutup dua situs itu. Jangan tunggu ada korban, baru ditutup," katanya.

P2TP2A juga mengajak masyarakat melaporkan bila ada yang menjadi korban website tersebut.

"Jangan takut melaporkan hal itu ke penegak hukum. P2TP2A Jabar akan membantu mendampingi, mengadvokasi, dan memulihkan trauma. Jadi jangan takut, silakan bisa juga laporkan ke kami," kata Netty. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved