Letusan Terakhir Gunung Agung Tewaskan 1.148 Warga, Berikut Kondisinya Saat Ini
Kasbani menyampaikan Gunung Agung terakhir erupsi pada tahun 1963 silam dengan dampak yang luas . . .
Menurut Sutopo, tidak mudah menangani pengungsi. Apalagi, pengungsi akibat erupsi gunung api yang jumlahnya besar, dan tidak diketahui lama waktu pengungsiannya.
Sutopo mengatakan, saat ini sudah banyak tenda pengungsi didirikan di sekitar Gunung Agung. Namun, umumnya mengungsi di tenda tidak nyaman, karena panas. Dan jika terjadi erupsi disertai hujan abu dan pasir, tenda dapat roboh seperti saat erupsi Gunung Merapi tahun 2010.
Banjar atau balai desa adalah tempat pengungsian yang lebih nyaman. Begitu juga mengungsi di kerabat atau desa sekitarnya.
"BNPB telah menyarankan agar dicari desa-desa di sekitarnya yang aman dan bisa menampung pengungsi. Model ini dikenal sister village seperti yang banyak dikembangkan di sekitar Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta," tuturnya.
Sutopo mengimbau masyarakat tetap tenang. Pemerintah dan pemda bersama unsur lainnya pasti akan melindungi masyarakat.
Saat ini masih terus disiapkan sarana dan prasarana di pos pengungsian. Prioritas pengungsian adalah kelompok rentan, yaitu balita, ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas. (*)