Ribuan Santri Pondok Pesantren Darul Ma'arif Gelar Pawai Obor Sambut Tahun Baru Hijriah
Sementara untuk bambunya, bambu yang digunakan adalah bambu yang masih hijau dan. . .
Penulis: Dian Nugraha Ramdani | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dian Nugraha Ramdani
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Ribuan santri Pondok Pesantren Darul Ma'arif, warga, dan pemuda Desa Rahayu, di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung turun ke jalan untuk meramaikan tradisi pawai obor dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriah 1439, Rabu (20/9/2017) malam.
Ribuan orang itu masing-masing membawa obor yang mereka buat sendiri.
Tiang obor yang digunakan adalah bambu seukuran genggaman tangan.
Sementara untuk bambunya, bambu yang digunakan adalah bambu yang masih hijau dan punya tekstur basah, dimana hal tersebut bertujuan untuk membuat api tidak menghanguskan bambu.
Di ujung bambu, sebuah kain disumpalkan. Kain itu berfungsi sebagai sumbu agar minyak tanah dari dalam bambu naik dan terbakar api.
"Pawai obor ini rutinitas. Ini sudah yang ke-lima kami menggelarnya, diinisiasi pesantren dan Pemerintah Desa," ujar Haji Dadang Suryana, Kepala Desa Rahayu, di lokasi pawai.
Dadang mengatakan lebih dari 2.000 orang mengikuti pawai ini. Mereka akan menmpuh jarak 6 kilometer sejak titik awal pawai di Pesantren Darul Maarif, di Kampung Sindangpalay Desa Rahayu.
"Peserta pawai mengambil rute Sindangpalay, Kiaracondong, Kumambang, Kampung Curug, Bojong Kalapa, Taman Kopo Indah III, Taman Kopo Indah I, masuk ke Seke Kukumbung, Cibolerang, dan kembali ke Darul Ma'arif," ujarnya. (ram)