Kisah Ketua Yayasan Pesantren Ibnu Mas'ud yang Pecat Puluhan Staf Radikal
Agus Purwoko mengaku ia mengetahui kelakuan stafnya berdasarkan buku yang mereka baca dan juga ponsel yang setiap minggu dikumpulkan.
TRIBUNJABAR.CO.ID, BOGOR- Pesantren Ibu Mas'ud telah mengeluarkan puluhan stafnya yang dianggap radikal sejak berdiri tahun 2011.
Hal itu dikatakan Ketua Yayasan Ibu Mas'ud, Agus Purwoko kepada wartawan, Minggu (17/9/2017).
"Kalo ada staf rada miring-miring dikit, saya kasih tabayun, kamu kenapa begini, oh saya begini, ya udah, keluar, dari 2011 sampai sekarang, paling udah 20-an lah," ujarnya.
Agus Purwoko mengaku ia mengetahui kelakuan stafnya berdasarkan buku yang mereka baca dan juga ponsel yang setiap minggu dikumpulkan.
Kiper Diklat Persib Bandung, Muchamad Aqil Savik Tuai Pujian Usai Tampil di Timnas Indonesia U-18 https://t.co/NppgrgUQpH via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 18, 2017
Dari isi percakapan di ponsel, dirinya langsung mengkonfirmasi ke stafnya jika ditemukan hal yang mencurigakan.
Bahkan, Agus Purwoko juga mengatakan bahwa ia juga tidak segan-segan langsung masuk ke kamar mereka dengan kunci ganda yang ia pegang untuk memeriksa jika diperlukan.
Baca: Kim Jeffrey Kurniawan Unggah Foto di Instagram, Netizen: David Beckham-nya Persib
"Saya kan punya kunci, masuk saja, gak bisa ngelak dia, dari situ sudah ketahuan, kalo enggak dari HP-nya, HP kan seminggu sekali kumpulin di sini, banyak yang baca buku-buku, udah kamu jangan di sini udah, bikin komunitas sendiri," terangnya.
Selain itu, ia juga mengaku staf dan bocah yang bernama Haft Saeful Rosul yang ramai diberitakan pergi ke Suriah tersebut merupakan orang-orang yang lolos dan berhasil menyembunyikan pemahaman radikalnya di pesantrennya itu.
Ia juga mengakui jika Haft memang pernah dititipkan di pesantrennya dan tinggal selama beberapa bulan.
Jasad Supriyanto Muncul Setelah Warga Minta Ritual Dihentikan dan Pawang Mulai Meninggalkan Lokasi https://t.co/ZESvSocVIQ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 18, 2017
"Pernah dititipkan di sini (Haft, red), kurang lebih 3 sampai 4 bulanan lah, dijemput bukan sama orang tuanya, kan dipenjara, diambil kerabatnya, saat daftar kita enggak tahu latar belakangnya, dasar aja, kita enggak mau berurusan dengan hukum, kita hanya fokus itu anaknya," katanya.
Agus mengaku tidak mengetahui pasti jika di belakangnya ada komplotan yang menyembunyikan diri, namun pihaknya mengaku akan bertindak tegas jika ditemukan.
Baca: Kebakaran Pesantren yang Menewaskan Puluhan Orang Ternyata Direncanakan, Ini Pelakunya
"Di belakang saya ada komplotan-komplotan saya enggak tahu, ketika ketahuan pasti saya keluarkan, karena kita udah komitmen bahwa di sini khusus untuk mendidik anak-anak terlantar," katanya. (*)
