Lawan Fiji, Luis Milla Minta Pemain Timnas Indonesia Senior Hindari Ulah yang Buat Malu
Pemain-pemain yang kali ini dilatih adalah pemain senior yang belum pernah bermain di bawah taktiknya selama ia dipercaya menangani timnas Indonesia.
TRIBUNJABAR.CO.ID - Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, Luis Milla, optimistis bahwa skuatnya akan bermain dengan bagus saat menjamu Fiji, Sabtu (2/9) besok.
Dijadwalkan bertanding di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Luis Milla yang baru saja kembali dari SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, hanya memberlakukan pelatihan selama tiga hari.
Pemain-pemain yang kali ini dilatih adalah pemain senior yang belum pernah bermain di bawah taktiknya selama ia dipercaya menangani timnas Indonesia.
Tak Disangka-sangka, Kambingnya Mati H-1 Idul Adha, yang Dilakukan Pria Ini Bikin Netizen Terharu https://t.co/kL9RFXq18K via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 1, 2017
Namun, di luar masalah waktu yang mepet, Luis Milla menekankan agar para pemain bisa menunjukkan perilaku yang baik selama bertanding.
"Selama pemain bisa menunjukkan sikap yang baik selama bertanding, bagi saya itu sudah cukup," kata Luis Milla, Jumat (1/9/2017).
Kata-kata Luis Milla merujuk pada serangkaian kejadian tak mengenakkan saat berlangsungnya SEA Games 2017.
Dalam beberapa pertandingan, pemain Indonesia yang kala itu diwakili pemain U-22 kerap kali terlibat perkelahian.
Beberapa pemain pun tak luput dari kartu kuning karena tak mampu mengontrol emosi.
Salah satu penyerang Indonesia, Marinus Wanewar bahkan sempat memprovokasi lawan dengan memegang kemaluannya saat Indonesia baru saja menumbangkan Kamboja 2-0 pada pertandingan terakhir fase grup.
Baca: Kisah Retno, Anak Dari Pasangan Tunanetra yang Berjuang Mencari Beasiswa dan Lulus Cumlaude
Luis Milla menilai perilaku seperti itu tak semestinya terjadi. "Kami ingin permainan kami enak ditonton," kata Milla.
Menyoal strategi, Luis Milla mengaku akan menerapkan sistem yang sama seperti di SEA Games 2017.
Ia juga merasa yakin, Boaz Solossa dkk mampu menjalankan strateginya dengan baik.
Hal ini diamini sayap andalan timnas, Andik Vermansyah.
"Kalau melihat formasi dan konsep permainan Milla, saya pikir hampir sama dengan strategi di Selangor FC (klub Malaysia tempat Andik bermain-red)," ujar Andik.
Andik juga mengaku sudah mampu membayangkan posisi yang dipercayakan kepadanya. "Posisi sayap kanan atau kiri tidak masalah," ujar Andik.
Sementara itu, pelatih Fiji, Christophe Gamel, mengatakan bahwa pertandingan melawan Garuda bakal menjadi laga berat sekaligus menarik buatnya.
Posisi Pelatih Persib Tergusur Masuknya Emral Abus, Yaya Sunarya Mengaku Tak Masalah https://t.co/4RhH4cJ1sB via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 1, 2017
Pasalnya, Fiji bukanlah negara sepak bola. Para penduduk di salah satu negara kepulauan daerah Oseania itu lebih menyukai kriket dan rugbi sebagai olahraga favorit mereka daripada sepak bola.
"Indonesia adalah salah satu negara dengan tim sepak bola yang kuat. Sementara kami adalah negara kecil. Strategi kami berbeda jauh dari Indonesia. Saya berharap besok akan menjadi pertandingan yang seru," katanya.
Pertemuan ini menjadi pertemuan ketiga timnas sepak bola Indonesia dan Fiji. Dua pertandingan sebelumnya, terjadi di pada Mei dan Agustus 1981, dengan kedudukan akhir imbang 0-0, dan 3-3. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/luis-milla-berpose-saat-diperkenalkan-sebagai-pelatih-timnas-indonesia_20170207_200453.jpg)