Sejak Jadi Setkab, Pramono Anung: Followers 800 Ribu, Tak Pernah Tulis Hal Personal di Medsos

Pramono Anung mengatakan harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Pasalnya, sekarang, apa yang ditulis, dapat terekam dan meninggalkan jejak

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Tarsisius Sutomonaio
KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO
Thomas Lembong, Luhut Binsar Pandjaitan, Darmin Nasution, Rizal Ramli, Pramono Anung dan Sofyan Djalil, saat akan dilantik menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8/2015). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Satu di antara banyak petinggi negara yang aktif di media sosial adalah Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.

Pramono Anung memang kerap menulis cuitan di media sosial twitter. Akun twitter resminya adalah @pramonoanung.

Saat acara diskusi "Manajemen Komunikasi Pemerintah di Era Digital," pada Selasa (22/8/2017), di Hotel Holiday Inn, Bandung, Pramono Anung mengaku belum pernah menulis hal pribadi di media sosial sejak jadi Sekretaris Kabinet.

Baca: Soal Fesyen Presiden, Pramono Anung: Pak Jokowi Itu Pakai Apa Aja Selalu Pas

"Followers saya sejak jadi sekretaris kabinet adalah 800 ribu. Pernah tweet saya dibaca sampai 16 ribu lima ratus orang. Nah, sejak jadi Sekretaris Kabinet, saya tidak pernah menyampaikan hal personal," ujar Pramono Anung.

Pramono Anung mengatakan harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial.


Pasalnya, sekarang, apa yang ditulis, dapat terekam dan meninggalkan jejak digital.

"Peristiwa 12 tahun lalu dapat dibuka kembali di media sosial. Pernah ada menteri yang tidak bisa saya sebutkan namanya, berbicara dalam forum tertutup namun dapat tersebar luas di media sosial," kata Pramono Anung.

Namun, ia mengakui media sosial dapat menjadi media yang efektif untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

Menurutnya, masyarakat sekarang cenderung bosan dengan bahasa atau komunikasi yang terlalu formal.

Kemudian, kepada peserta diskusi, Pramono Anung pun menunjukkan bagaimana petinggi negara menggunakan bahasa yang lebih luwes saat menulis di media sosial. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved