Sejarah Bandung

Begitu Masuk ke Goa Belanda Berumur 111 Tahun di Bandung Ini, Hawa Dingin Langsung Menusuk Tulang

Saat memasuki goa tersebut, udara terasa dingin menusuk tulang. Goa ini terdiri dari 3 lorong yang saling terhubung.

Penulis: Isal Mawardi | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Isal Mawardi
Goa Belanda di THR Djuanda 

Pada 1918, goa tersebut difungsikan untuk kepentingan militer dengan penambahan ruangan di sayap kanan dan sayap kiri lorong utama.

Saat itu PLTA kembali difungsikan. Namun, saluran penampungan air tidak melalui lorong utama goa, melainkan lewat saluran bawah tanah dimana saluran itu akan muncul kepermukaan di Pintu 2 Tahura dan ditampung di Kolam Pakar.

Dari Kolam Pakar, air akan disalurkan menuju PLTA Bengkok dimana pada 1923 baru difungsikan dan dikelola oleh GEBEO (Gemeenschapelijk Electriciteit Bedrijf Voor Bandoeng en Omstreken). GEBEO inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Perusahaan Listrik Negara atau yang biasa disebut PLN.

Pada masa Perang Dunia 2, pusat komando sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Australia, New Zealand) diahlikan di Bandung yang menjadi pusat pertahanan terakhir Belanda.

Semenjak itu Belanda memperluas goa dan mendirikan satelit radio komunikasi.

Pasca kemerdekaan, goa ini digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk menyimpan peralatan militer dan mesiu. Setelah 1970 peralatan militer dan mesiu-mesiu itu dipindahkan.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved