Sejarah Bandung
Begitu Masuk ke Goa Belanda Berumur 111 Tahun di Bandung Ini, Hawa Dingin Langsung Menusuk Tulang
Saat memasuki goa tersebut, udara terasa dingin menusuk tulang. Goa ini terdiri dari 3 lorong yang saling terhubung.
Penulis: Isal Mawardi | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isal Mawardi
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Di Kota Bandung ada sebuah goa berumur 111 tahun. Goa tersebut berada di dalam Kompleks Taman Hutan Raya (THR) Ir H Djuanda, Dago Pakar, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Goa ini sudah dibangun sebelum Indonesia merdeka. Tepatnya saat penjajahan Belanda," ujar Ade, Staf THR Djuanda, Sabtu (12/8/2017).
Saat memasuki goa tersebut, udara terasa dingin menusuk tulang. Goa ini terdiri dari 3 lorong yang saling terhubung.
Terdapat pula sel tahanan perang pada sayap kiri goa. Pintu sel masih asli dan pengunjung dapat memasuki ruang tahanan.
Baca: Bung Karno Ternyata Turut Merancang dan Membangun Hotel Legendaris di Bandung Ini
Selain sel tahanan perang, sayap kiri juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan logistik.
Pada sayap kanan Goa Belanda terdapat gang sempit yang berujung pada sebuah tangga yang digunakan sebagai tempat mengintai.
Permukaan Goa Belanda tersebut sangat rapi dan sudah dilapisi semen. Besi-besi berkarat yang tergantung di langit - langit goa juga masih seperti semula.
Berdasarkan keterangan yang terdapat di Goa Belanda, Goa tersebut dibangun pada 1906 yang dahulu difungsikan sebagai tempat penampungan aliran air dari Sungai Cikapundung untuk digunakan bagi PLTA.
PLTA tersebut dibuat dan dikelolah oleh BEM (Bandoengsche Electriciteit Maatschappij).
Hal itu sehubungan Kota Bandung sebagai kotapraja berpenduduk lebih dari 47.500 jiwa. Perbandingan dengan penduduk kota lain di Indonesia saat itu, Batavia (Jakarta) berpenduduk 200 ribu jiwa, Surabaya 150 ribu jiwa, dan Semarang 90 ribu jiwa.
Namun dengan alasan yang tidak jelas, PLTA tersebut tidak difungsikan kembali.