Sejarah Bandung
Tak Perlu Membayar Jika Ingin Melihat Sumur Bersejarah Berusia 206 Tahun Ini
"Meninggalkan identitas dan akan diberi kartu pengenal tamu. Seperti standar keamanan untuk masuk ke kantor sebuah perusahaan saja," ujarnya.
Penulis: Isal Mawardi | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isal Mawardi.
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Kota Bandung sangat identik dengan situs - situs sejarahnya.
Mulai dari museum, gedung, sungai, hingga sumur di Kota Bandung memiliki sisi histori yang sangat kental.
Satu diantaranya adalah Sumur Bandung.
Beberapa turis kepincut untuk mengunjungi sumur yang letaknya dilantai dasar Gedung PLN jalan Asia Afrika, Bandung, tersebut
"Sumur Bandung ini dibuka untuk umum," ujar seorang narasumber yang tidak ingin disebut namanya kepada Tribunjabar.co.id melalui pesan singkat, Kamis (11/8/2017).
Ia menambahkan untuk pengunjung atau turis yang jumlahnya tidak terlalu banyak, maka cukup ijin ke petugas keamanan yabg berjaga di lobi.
"Meninggalkan identitas dan akan diberi kartu pengenal tamu. Seperti standar keamanan untuk masuk ke kantor sebuah perusahaan saja," ujarnya.
Namun untuk rombongan, diwajibkan menggunakan surat izin terlebih dahulu yang ditujukan kepada bagian hubungan masyarakat Gedung PLN.
Baca: Terungkap! Ternyata Polantas yang Dipukul Oknum TNI Pernah Jadi Bintang Sinetron
Berdasarkan buku "Jendela Bandung" karya Her Suganda, sumur ini ditemukan oleh Bupati Kabupaten Bandung, Raden Adipati Wiranata Kusumah II pada tahun 1811.
Ketika sang bupati sedang menyusuri Sungai Cikapundung dan beristirahat di tepi sungai, ia menancapkan tongkatnya ke tanah.
Tiba-tiba dari lubang bekas tancapan tongkatnya keluar air jernih.
Kemudian dibuatlah sumur dari lubang keluarnya air jernih tersebut.
Saat ini Sumur Bandung terletak di lantai dasar Gedung PLN di Jalan Asia Afrika nomor 63, Braga, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
Sumur Bandung tersebut diberi tanda dengan keramik hitam berbentuk segilima yang ditinggikan sekira 5 centimeter.
Di atasnya ditutup dengan penutup berbahan besi berwarna kuning emas.
Di atas tutup sumur itu terdapat hiasan bentuk mahkota berwarna perak.
Selain itu di keramik hitam tersebut juga dipasang prasasti yang bertuliskan:
SUMUR BANDUNG MERE KARAHAYUAN KA RAHAYAT BANDUNG
SUMUR BANDUNG MERE KARAHAYUAN KA DAYEUH BANDUNG
SUMUR BANDUNG RAHAYUNING DAYEUH BANDUNG
AYANA DI GEDONG PLN - BANDUNG
BANDUNG 25 MEI 1811
RADEN ADIPATI WIRANATAKUSUMAH II
(Sumur Bandung memberi keselamatan pada warga Bandung.
Sumur Bandungmemberi keselamatan pada Kota Bandung.
Sumur Bandung Selamat dengan Kota Bandung.
Adanya di Gedung PLN -Bandung.
Bandung 25 Mei 1811
Raden Adipati Wiranata Kusumah II)
