Apakah Anda Punya Potensi Penyakit Jantung? Coba Posisikan Jari Tangan Seperti ini
Perubahan yang terjadi pada jari tersebut sangatlah kecil hingga mungkin tidak banyak disadari.
TRIBUNJABAR.CO.ID - Jika ada sesuatu yang tidak beres terjadi pada tubuh kita, anggota tubuh pasti memberikan tanda-tanda khusus.
Namun, tak semua tanda tersebut terbaca jelas apalagi oleh orang awam.
Baca: Siapa Sangka, Ternyata Bentuk Kuku Bisa Menggambarkan Karakteristik Seseorang, Simak Penjelasannya
Melansir Trending News Portal, clubbing atau jari gada adalah kondisi yang berkembang bertahap dari waktu ke waktu.

Perubahan yang terjadi pada jari tersebut sangatlah kecil hingga mungkin tidak banyak disadari.
Tapi, jari gala masih bisa dilihat jika kamu sedikit berusaha.
Kondisi ini mengacu pada perubahan pada area di bawah dan di sekitar kuku tangan dan kuku kaki.

Pasien dengan jari gada mungkin menyadari bengkak merah pada ujung jari mereka.
Jari gada tak hanya menimbulkan rasa sakit, tapi juga bisa menjadi tanpda adanya penyakit yang lebih berbahaya yang menjangkiti tubuh.
Salah satu contohnya, jari gada bisa menjadi efek samping dari penyakit yang pernah diderita sebelumnya.

Selain itu, jadi gada bisa menjadi tanda adanya penyakit jantung dan paru-paru.
Inilah gejala umum jari gala seperti yang dikutip dari Trending News Portal:
- Bantal kuku (kulit di bawah lempeng kuku) melembut dan kuku tampak seperti "mengambang" daripada menempel kuat pada kuku.
- Sudut yang tajam terbentuk dengan kutikula pada kuku
- Kuku melengkung ke bawah, seperti bentuk sendok yang terbalik
- Ujung jari tampak besar dan menonjol, terkadang memerah

Jari gada terjadi karena adanya pengurangan oksigen dalam darah.
Hal ini seringkali disebabkan ada permasalah pada kanker dan jantung.


Seorang dokter benama Dr Willie Ong juga menjelaskan gejala jari gada serta hubungannya pada penyakit jantung.


Jika kamu mengalami gejala seperti ini, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter.
Mencegah lebih baik daripada mengobati!
Bikin Umur Panjang, Ini Dia Manfaat Kacang Polong bagi Kesehatan Jantung

Makan kacang polong bisa bermanfaat bagi kesehatan jantung, bahkan meningkatkan harapan untuk berumur lebih panjang.
Sebuah pilihan makanan dapat membantu seseorang terhindar dari risiko gagal jantung, di mana jantung menjadi terlalu lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Dan pria tampaknya mendapatkan manfaat lebih besar ketimbang wanita.
Para ilmuwan mengatakan, pria yang rutin mengonsumsi kacang polong, kemungkinannya untuk meninggal akibat gagal jantung dapat berkurang hingga 50 persen.
Selain itu, kacang polong juga dinilai dapat menajadi asupan harian demi mendapatkan umur panjang.
Bahan utama pada kacang polong yang memiliki peran pertahanan terhadap penyakit jantung adalah senyawa alami yang disebut spermidine. Senyawa yang juga ditemukan dalam makanan seperti keju biru, hati ayam, dan kerang.
Spermidine ditemukan pertama kali oleh para ilmuwan dalam air mani pria dan dianggap penting bagi pertumbuhan jaringan yang sehat.
Tapi dalam beberapa tahun terakhir, penelitian telah menunjukkan bahwa makanan dengan kadar tinggi spermidine juga dapat memperlambat proses penuaan dan melindungi kesehatan jantung.
Dan untuk mendapatkan kesimpulan tersebut, tim peneliti internasional yang dipimpin oleh para ilmuwan dari University of Graz, Austria, telah melakukan dua percobaan.
Salah satu percobaan dilakukan pada hewan. Peneliti memberikan tikus air minum yang dicampur dengan tingkat tinggi spermidine untuk melihat apakah itu membuat mereka hidup lebih lama.
Sedangkan, percobaan kedua dilakukan pada manusia, dengan melibatkan 800 orang, untuk melihat hubungan antara konsumsi makanan kaya spermidine dengan tingkat gagal jantung. Hasil penelitian menunjukkan, tikus yang diberi senyawa tersebut dapat hidup 20 sampai 30 hari lebih lama daripada mereka yang tidak diberikan spermidine.
Dan pria yang makan kacang polong atau makanan kaya spermidine lain, 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena gagal jantung, lapor jurnal Nature Medicine.
Para ilmuwan mengatakan, tikus dapat hidup lebih lama karena spermidine memicu tubuh untuk melakukan proses yang disebut autophagy, yaitu proses daur ulang sel-sel yang rusak. Bahkan, meningkatkan asupan di awal 40an dapat memiliki efek yang lebih kuat, kata para peneliti.
Tahun lalu, tim lain dari akademisi menemukan spermidine membantu mencegah kanker, Alzheimer dan penyakit Parkinson.
Spermidine bekerja dengan memperlambat jam internal tubuh, sehingga sel akan lebih lama "muda" dan kurang rentan terhadap penyakit yang berkaitan dengan usia.