Pesona Alam Geopark Ciletuh

Perjalanan Jauh Terbayarkan Usai Tiba di Puncak Darma

Bersiaplah, karena perjalanan ini akan disambut banyak tanjakan curam dengan kemiringan sampai 45 derajat.

Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Pengunjung menikmati matahari terbenam di Puncak Darma, Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi. 

Sebagian lagi memilih memandang ke arah matahari sampai tenggelam di ufuk barat, membuat batas antara samudra dan langit tampak pudar.

"Beneran kebayar deh ngerinya perjalanan dari bawah sampai atas, sama pemandangan di puncak. Kelihatan semua Ciletuhnya, sampai Ujunggenteng. Enggak nyesel susah-susah ke sini," kata Timothy (24), warga Kota Bogor yang berwisata ke Ciletuh bersama teman-teman kuliahnya, beberapa hari lalu.

Timothy mengatakan lebih baik ke Puncak Darma menggunakan jasa ojek daripada menggunakan motor sendiri.

Sebab, katanya, kondisi jalannya sangat terjal dan berbatu, hanya dikenali oleh para pengojek yang sudah sering melintasi kawasan tersebut.

Sebaiknya para pengunjung kembali ke kawasan pantai sebelum gelap datang. Dengan demikian, akan memudahkan para pengojek mengemudikan motornya.

Perjalanan pulang jaluh lebih menyeramkan daripada perjalanan pertama. Sebab, kini kondisi jalannya menurun terjal, dengan berbagai ancaman untuk tergelincir.

"Aku enggak ngerti kenapa bisa ojek sini bisa stabil banget. Padahal aku dah yakin akan jatuh tersungkur atau terjungkir, soalnya ada beberapa jalan yang bahaya. Tapi ternyata selamat sampai bawah. Agak pegal saja tangan sama kaki nahan badan karena jalannya miring banget," kata Timothy.

Puncak Darma merupakan dataran tinggi di ujung barat Amfiteater Ciletuh. Dataran ini memiliki ketinggain 340 mdpl.

Secara geologi merupakan bagian dari dataran tinggi Jampang atau Plato Jampang. Hamparannya berupa batu pasir tufan, breksi, dan lava yang berumur miosen bawah atau 16-23 juta tahun.

Dari tempat ini dapat diamati Teluk Ciletuh, lembah dan dinding Amfiteater Ciletuh.

Pulau Mandra, Pulau Kunti, Pantai Cikadal, Muara Sungai Ciletuh, Pantai Palangpang yang membentuk seperti motif khusus yang disebabkan oleh bentukan arus laut, serta muara Sungai Cimarinjung.

Di sebelah utara Puncak Darma, tepatnya di Kampung Oclang terdapat bebatuan yang menyerupai bidak-bidak catur.

Hingga kini, masih dilakukan penelitian untuk membuktikan asal usul pembentukan batu tersebut, antara bentukan alam atau sisa peradaban kuno.

Di bagian utara dan barat Puncak Darma terdapat tinggian bukit yang disebut sebagai daerah Cikalapa dengan hamparan padang savana dan padi huma.

Dari lokasi ini dapat dinikmati pemandangan Teluk Ciletuh di sisi selatan dan Teluk Pelabuhanratu di sisi utara. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved