Tiap Tahun Jumlah Pembeli Batang Pohon Pinang Semakin Menurun, Abah Obaey Pun Pasrah

Tahun 2016 saya menyediakan 35 batang pohon pinang, yang terjual hanya 20 batang, Tahun ini saya menyediakan 20 batang saja

Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Daniel Andreand Damanik
Batang Pohon Pinang 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Peringatan Hari Ulang Tahun ke -72 Republik Indonesia tinggal menghitung hari.

Sudah menjadi kebiasaan, setiap memperingati HUT RI, warga di berbagai daerah kerap menggelar sejumlah perlombaan. Satu di antaranya adalah lomba panjat pinang.

Dan satu dari sekian penjual batang pohon pinang itu adalah Abah Obaey (54), yang membuka lapak di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. Obaey sendiri tinggal di Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

Baca: Ini Harga Dumolid, Obat yang Biasanya Digunakan untuk Obati Depresi Ringan atau Susah Tidur

Lebih dari 10 tahun, Obaey menjadi penjual bambu dan batang pohon Pinang di Kota Bandung. Menurut Obaey, minat warga untuk membeli batang pohon pinang, setiap tahun makin menurun.


"Tahun 2016 saya menyediakan 35 batang pohon pinang, yang terjual hanya 20 batang, Tahun ini saya menyediakan 20 batang saja. Saya pasrah sajalah" kata Obaey.

Selama tiga hari berjualan, kata Obaey, baru satu batang pohon pinang yang terjual. Harga satu batang Rp 600 ribu - Rp 700 ribu.


Batang pohon pinang ini diperolehnya dari Limbangan, Garut. Meski ada 20 batang pohon pinang, kata Obaey, itu bukan miliknya sendiri.

"Ini bukan usaha milik saya sendiri, ada bos saya," Ujar Obaey kepada Tribun Jabar saat beristirahat di saungnya, Jumat (04/8/2017).

Obaey sendiri dikaruniai  lima orang anak, tiga di antaranya sudah menikah. Dua anak yang belum menikah, kini bekerja di Lampung.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved