Kuliner Bandung
VIDEO-- Semakin Kaya Rasa, Penjualan Cireng Cipaganti pun Laris Manis
Pada umumnya cireng memilik bentuk bulat dan pipih, serta memiliki tekstur yang garing.
Penulis: Fasko dehotman | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Penjualan Cirreng Cipaganti tidak menggunakan kios melainkan menggunakan bahu jalan sebagai tempatnya.
Penganan ini dijual di gerobak warna khas putih dan kuning serta ditutup terpal.
Nama Cirreng Cipaganti khusus memakai huruf "r" ganda, agar terdengar lebih nyaring saat menyebutkannya.
Usaha Cirreng Cipaganti yang dibangun sejak 1990-an ini diklaim sebagai pelopor 'cireng isi' pertama di Kota Bandung.
Cireng ini khas dengan isi saus kacangnya yang lembut. Begitu dikunyah, lelehan saus kacangnya terasa lumer dimulut.
Permukaannya memang kering tapi begitu dikunyah terasa kenyal.
Rasa Cirreng Cipaganti bervariasi di antaranya kornet, abon, kacang, sosis, dan keju.
Satu porsi cireng saus kacang matang dibanderol Rp 12.000 sedangkan cireng isi keju, abon, sosis, dan kornet dibanderol Rp 18.000.
Di sini, Anda bisa membeli cireng mentah dengan kemasan yang praktis dan bersih untuk dibawa sebagai oleh-oleh keluar kota.
Selain cireng, tempat ini juga menjual cilok yang rasanya tak kalah enak.
Pemilik usaha Cirreng Cipaganti, Abah Dadang, mengaku mulai menjajakan camilan ini sejak tahun 1990.
"Sebelum saya menjual cireng, saya sempat memulai usahanya dari berjualan aneka gorengan," katanya kepada Tribun Jabar, Rabu (2/8/2017).
Usahanya mulai berkembang ketika Abah berinovasi pada cireng yang berisi sambal kacang, pada 1990.
Awalnya, Abah Dadang hanya berjualan di depan Rumah Makan Suharti Jalan Cipaganti, hingga tahun 2002.
"Ketika itu, pembeli cireng saya membludak, sehingga area parkir Rumah Makan Suharti dipenuhi oleh mobil pelanggan saya," ujar Abah Dadang.
VIDEO EKSKLUSIF-Tokoh Masyarakat Kemukakan Penyebab Kekeringan di Kawasan Bandung Utara https://t.co/gboHHFkF7h via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 3, 2017