Pelajar Tersambar Api Unggun
Orangtua Anggap Insiden yang Menimpa Helmi sebagai Musibah dan Memaafkan Pihak Sekolah
Helmi Zain Ramdhani sudah dua bulan masih terbaring lemas di Rumah Sakit Santo Borromeus. Sebelumnya Helmi pernah dirawat di RSHS
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Insiden yang menimpa Helmi Zain Ramdhani, tersambar api unggun pada tanggal 4 Februari 2017 lalu, Endang Wahyu Hidayat dan Mea Nursanti, orangtua Helmi, menilai sebagai musibah.
Keduanya iklas dan memaafkan pihak sekolah dan guru yang lalai dalam acara tersebut.
Mereka tak mempermasalahkan pihak sekolah yang hanya mampu membantu biaya pengobatan Helmi selama dua minggu.
Padahal Helmi dirawat di Rumah Sakit sudah hampir enam bulan. Empat bulan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dan dua bulan hingga sekarang di rawat di Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung.
"Awalnya kami kurang terima pada pihak sekolah yang hanya mampu dua minggu bantu biaya anak kami," ujar Mea Nursanti kepada Tribun Jabar di rumahnya, Kompleks Pandanwangi A-10 RT 03 RW 09, Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, Senin (24/7/2017).
Pihak sekolah beralasan keuangannya minim. "Kami juga tidak bisa nuntut banyak," ujar Mea.
Mea dan suaminya sudah memaafkan pihak sekolah karena menurutnya insiden itu adalah musibah.
Dulu Ganteng, Siapa Sangka Kini Artis Ini Makin Cantik dan Seksi. Netter: Kalah Cantik Sama Si Mas! https://t.co/w9bMoakG8j via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 24, 2017
Diberitakan sebelumnya, Helmi Zain Ramdhani sudah dua bulan masih terbaring lemas di Rumah Sakit Santo Borromeus.
Sebelumnya Helmi pernah dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung selama empat bulan.
Berdasarkan keterangan dari orang tuanya, Helmi mengalami perisitiwa nahas tersambar api unggun saat Helmi mengikuti kegiatan perkemahan di lingkungan Yayasan Al-Aitaam, Bojongsoang, Kabupaten Bandung pada Sabtu 4 Februari 2017 lalu.
Saat sesi api unggun, salah seorang guru berniat menyiramkan api unggun menggunakan bensin dari botol.
Namun, seketika api menyambar botol berisi bensin tersebut dan membakar lengan sang guru.
Secara tidak sengaja, sang guru melemparkan botol ke arah muridnya yang sedang mengelilingi api unggun dan api yang membakar botol pun seketika menyambar Helmi di bagian kakinya.
Bocah kelas 6 SD ini harus menahan sakit akibat luka bakar di sebagian tubuhnya dan terpaksa tidak bisa bersekolah.
Helmi tinggal bersama orang tuanya di Komplek Pandanwangi A-10 RT 03 RW 09, Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung.
Anak kedua dari tiga bersaudara itu sebagian tubuhnya dari mata kaki hingga pangkal paha dibalut perban.
Helmi hanya bisa tidur terlentang akibat luka bakar yang dialaminya tersebut karena kalau gerak terasa perih.
Menurut keterangan dari orang tuanya Endang Wahyu Hidayat, Helmi selalu merintih dan selalu bilang ingin cepat sembuh, karena tidak kuat menahan rasa sakit.
Selain itu ia selalu mengatakan ingin bisa cepat sekolah dan main lagi dengan teman-temannya.
"Saya tidak tega lihat dia selalu merintih kesakitan di rumah sakit," ujar Endang kepada TribunJabar.co.id di rumahnya, Senin (24/7/2017).
Ibunya Mea Nursanti menambahkan, sekarang Helmi sudah bisa kuat menahan rasa sakitnya dan sudah menerima kenyataan.
"Kalau dulu, ketika awal awal pengobatan, Helmi kerap histeris menahan sakit ketika dokter membersihkan kulit mati akibat luka bakar di sebagian anggota tubuhnya," jelas Mea.