Pemkab Purwakarta Siapkan Tukang Ojek Pariwisata, Antarkan Pelancong ke Obyek Wisata
Selama ini, sejumlah tempat wisata favorit di Purwakarta belum terakses transportasi.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.CO.ID, PURWAKARTA - Pemkab Purwakarta tengah menyiapkan transportasi roda dua khusus yang dinamai Tukang Ojek Pariwisata (TOP), untuk mengantar para pelancong ke sejumlah tempat wisata di Purwakarta.
"Iya, sekarang lagi proses penerimaan pendaftaran driver (pengemudi) nya. Drivernya kami prioritaskan pengemudi ojek konvensional," ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat ditemui di Gedung Kembar, Jalan KK Singawinata, Kabupaten Purwakarta, Jumat (21/7/2017).
Masih Ingat Bocah yang Merokok 40 Batang Sehari? Kini Perubahannya Mengejutkan! https://t.co/FufIjzqvDS via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 20, 2017
Selama ini, sejumlah tempat wisata favorit di Purwakarta belum terakses transportasi. Misalnya, wisata treking dan pemanjatan Gunung Parang, Lembu dan Gunung Bongkok serta di kawasan sepanjang Lingkar Barat atau Kecamatan Sukasari hingga Maniis.
Baca: Tanpa Tangan Kanan, Pria Ini Tidak Putus Asa untuk Menafkahi Keluarga
"Di sejumlah tempat wisata di Wanayasa Bojong juga masih minim jika diakses langsung dari Purwakarta kota. Jadi solusinya kami coba pakai TOP," ujar Dedi.
Seorang Wanita Mengaku Dirinya Ditabrak Bus Saat Berada di Dalam Mobil, Ternyata Ini yang Terjadi https://t.co/sitInE5x5U via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 21, 2017
Untuk tahap awal, pihaknya akan mencoba sebanyak 30 driver yang akan ditempatkan di kawasan Stasiun Purwakarta. Pasalnya, banyak backpacker memulai trip wisatanya dari stasiun.
"Staynya di Stasiun Purwakarta karena dari sana banyak pelancong. Jadi wisatawan yang hendak ke daerah wisata, bisa langsung pesan ojeknya di kawasan stasiun," kata Dedi.
Selain Chester Bennington, 5 Musisi ini juga Memilih Mengakhiri Hidup dengan Cara Bunuh Diri https://t.co/vGgmBptW6u via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 21, 2017
Soal tarif, kata dia, akan ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama pemerintah dengan para driver. "Tarifnya distandarisasi berdasarkan kesepakatan dengan drivernya. Jadi, drivernya tidak menetapkan harga seenaknya," kata Dedi.
Targetnya, kata dia, sebelum akhir tahun TOP ini bisa beroperasi. Syarat driver bisa mengemudi roda dua disertai kelengkapan surat-surat seperti SIM hingga STNK dan syarat teknis lainnya.
"Kalau bisa berbahasa asing lebih bagus. Nanti teknisnya coba ke Bidang Pariwisata pada Disbudparpora," katanya
