Kisah Sopir Ambulans Yankesmob, Jarang Diperhatikan Pemerintah Hingga Dimaki Pengendara Motor

Yankesmob (Pelayanan Kesehatan Mobil) merupakan satu di antara beberapa UPT yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Futhuriyyah Rufaidah Mahendra
yongky yulius/tribun jabar
Dadi (52), satu di antara beberapa sopir UPT Yankesmob Kota Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Yankesmob (Pelayanan Kesehatan Mobil) merupakan satu di antara beberapa UPT yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Yankesmob adalah UPT yang melayani kebutuhan kesehatan masyarakat Kota Bandung dan memiliki tingkat mobilitas tinggi.

Karena itu, Yankesmob difasilitasi kendaraan yang berguna untuk memberikan pelayanan kesehatan, seperti mobil ambulans, mobil jenazah, mobil khusus poli gigi, dan mobil khusus kebidanan.

Untuk menunjang kinerjanya, Yankesmob sendiri memiliki tiga dokter, 12 perawat, lima tenaga tata usaha, dan 12 sopir.

Di antara 12 sopir tersebut, ada satu sopir yang sudah bekerja kurang lebih selama 10 tahun di Yankesmob.

Sopir tersebut bernama Dadi (52).

Baca: Mengenal UPT Yankesmob, Unit yang Melayani Kebutuhan Ambulans Untuk Masyarakat

"Saya sudah bekerja di sini kurang lebih 10 tahun. Dari masih bernama pool ambulans sampai jadi UPT Yankesmob," ujar Dadi.

Saat ditemui di UPT Yankesmob Bandung, Senin (26/6/2017), Dadi yang mengenakan seragam Aparatur Sipil Negara (ASN) berwarna cokelat sedang mendapatkan tugas siaga lebaran selama 24 jam penuh.

Kepada Tribun Jabar, ia menceritakan sedikit pengalaman dan kisahnya menjadi sopir ambulans.

"Sopir ambulans itu jarang diperhatikan sama pemerintah. Ini saja dapat beras saat lebaran baru kali ini saja. Diberi sama pemimpin Yankesmob yang baru," tambah Dadi.

Sebagai sopir ambulans, Dadi memiliki banyak pengalaman saat bertugas.

Ia mengaku juga pernah diminta ganti rugi oleh pasien yang ia bawa.

"Waktu itu memang salah saya. Pasien tersebut harusnya tidak dibawa melalui mobil ambulans karena kondisinya tidak memungkinkan. Akhirnya saat mobil sudah diperjalanan, pasien tersebut detak jantungnya berhenti. Saya panik harus bagaimana karna saat itu di ambulans cuma ada saya dan perawat," kata Dadi.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved