Peserta Aksi Protes Sistem PPDB Bagikan Bunga Kamboja
Satu di antara peserta aksi membagikan bunga kamboja kepada peserta aksi dan warga yang melintas di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Di tengah aksi protes sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, satu di antara peserta aksi membagikan bunga kamboja kepada peserta aksi dan warga yang melintas di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Rabu (21/6/2017).
Kata Akhyad, koordinator aksi, bunga kamboja tersebut adalah simbol penderitaan rakyat miskin yang tidak bisa melanjutkan sekolah.
"Bunga kamboja itu melambangkan simbol dunia pendidikan itu sudah mati," kata Akhyad.
Bunga kamboja yang identik dengan kematian dirasanya cocok untuk menggambarkan sistem pendidikan saat ini.
Akhyad menambah jika pendidikan adalah harapan masyarakat untuk memperbaiki masa depan, tidak seharusnya jalan meraih pendidikan menjadi sulit.
"Kalau mereka masih hidup, kenapa rakyat kecil masih diombang ambing setiap tahunnya dengan PPDB jadi kisruh," tukasnya.
Massa aksi yang protes mengenai sistem PPDB mengeluhkan sistem tidak konsisten.
Sistem yang semula online kemudian diganti dan disesuaikan oleh kebijakan masing kepala sekolah.
Akhyad juga menceritakan, sistem tersebut berpotensi terjadi praktik jual-beli kursi, di mana masyarakat tidak mampu sulit melanjutkan pendidikan.