Meriah, Sejumlah Siswa SD Unjuk Aksi dalam Festival dan Lomba Seni Nasional di Cileunyi
Bermacam-macam aksi mereka tampilkan. Seperti aksi bernagkat ke sekolah mulai dari bangun tidur, bermain, . . .
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ragil Wisnu Saputra
CILEUNYI, TRIBUNJABAR.CO.ID - Sorak sorai, gelak tawa dan tepuk tangan penonton pecah di salah satu ruangan SD Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Selasa (18/4/2017) pagi.
Ramai penonton yang didominasi orang tua murid, guru dan tim pendamping tersebut saat menyaksikan belasan murid SD perwakilan tiap kecamatan se-Kabupaten Bandung yang tengah berlomba pada bidang pantomim.
Berdandan khas ala pantomim dengan hiasan muka dibalut warna putih, lipstik merah melebihi batas bibir, dengan corak alis yang sedikit nyleneh, belasan murid SD tersebut begiliran untuk tampil memerankan aksinya.
Bermacam-macam aksi mereka tampilkan. Seperti aksi berangkat ke sekolah mulai dari bangun tidur, bermain, mengelap kaca dan sebagainya. Meski masih umur belia, gerakan mereka semua bak pemeran pantomim profesional.
Juri pun tampak fokus memberikan penilain kepada mereka. Bahkan mereka terlihat kebingungan untuk menentukan siapa peserta yang aksinya memukau untuk menjadi juara pada bidang pantomim tersebut.
"Alhamdulillah tadi saya lancar melakukan aksinya yang judulnya berangkat sekolah. Mudah-mudahan bisa menang. Sudah latihan cukup lama soalnya," harap Yazid (10) peserta lomba Pantomim asal SD Ahsanul Fikri Bojongsoang usai tampil kepada Tribun.
Selain Pantomim, sejumlah bidang lomba seperti Tari Kreasi Seni, Baca Puisi dan Menyanyi Tunggal diperlombanan pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Jenjang SD Tingkat Kabupaten Bandung Tahun 2017.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutinan setiap tahun yang digagas Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung. Tema FLS2N tersebut mengusung "Kecintaan Terhadap seni dan Budaya Bangsa, Menguatkan Karakter, Menggugah Daya Cipta serta Membentuk Kelembutan Hati.
Peserta lomba FLS2N tersebut berjumlah 186 orang se-Kabupaten Bandung. Setiap kecamatan mengirimkan 6 peserta perwakilannya. Tiga orang untuk mengikuti perlombaan Tari Kreasi Seni dan sisanya untuk mengikuti perlombaan Pantomin, Baca Puisi dan Menyanyi Tunggal.
Dewan juri pun dihadirkan dengan kemampuan di tiap bidangnya. Yakni prang-orang yang sudah banyak memiliki pengalaman. Sehingga, saat penilaiannya tidak mengandung unsur subyektifitas dan melahirkan juara yang memang muridnya memiliki bakat.
"Kenapa hanya enam orang, karena mereka adalah juara 1 lomba yang sama namun scoopenya di tingkat kecamatan," ujar Kabid TK dan SD Disdik Kabupaten Bandung, Maman Sudrajat didampingi Ketua Pelaksana FLS2N yang juga Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Disdik, Aas Siti Asidah Ramdaniah.
Maman mengatakan, perlombaan FLS2N tersebut dilakukan secara rutin setiap tahun untuk mencari bibit-bibit berbakat murid SD di Kabupaten Bandung yang dapat berprestasi di tingkat provinsi mau pun tingkat nasional.
Selain itu, perlombaan FLS2N tersebut ditujukan agar para murid SD di Kabupaten Bandung memiliki kecerdasan emosi, spiritual, dan melatih otak kanan dan kiri agar tumbuh kembangnya menjadi pribadi yang berkualitas dan berkarakter. (raw)