Pasar di Jabar Seharusnya Berbasis IT agar Keuangan Mudah Dikontrol
Dengan berbasis IT maka akan bisa tersentral ke pusat laporan keungannya. Pasar yang masih UPT bisa diketahui oleh kepala dinasnya
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Kisdiantoro
CICALENGKA, TRIBUNJABAR.CO.ID - Pemerhati Pasar, Dadang Karso, mengatakan sudah seharusnya kepala pasar di Jawa Barat memiliki sertifikasi untuk menunjang leadershipnya dalam pengelolaan pasar. Hal itu dikarenakan, pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga sangat besar dari pasar.
Terlebih, kata dia, sudah seharusnya pasar juga menerapkan pengelolaan berbasis IT. Hal ini dilakukan guna pemerintah bisa mengontrol pendapatan pasar secara langsung. Pasalnya, pasar identik dengan preman.
Peningkatan pengelolaan berbasis IT juga dapat mempermudah laporan pendapatan setiap harinya. Sehingga, kata dia, pemerintah dapat langsung memperoleh hasil pendapatan pasar untuk dimasukkan ke PAD.
"Dengan berbasis IT maka akan bisa tersentral ke pusat laporan keungannya. Pasar yang masih UPT bisa diketahui oleh kepala dinasnya," dia kepada Tribun saat ditemui di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Senin (10/4).
Dadang menambahkan, perlunya sertifikasi kepala pasar karena banyak kepala pasar yang kurang paham mengenai sistem pengelolaan pasarnya. Pasalnya saat ini ada dua sistem pengelolaan pasar yang sudah mulai berjalan, yakni pengelolaan yang berbasis IT dan pengelolaan murni SDM.(raw)