Unjuk Rasa
Aliansi Masyarakat Untuk Rembang Berunjuk Rasa di Gedung Sate
Koordinator Aliansi Masyarakat Untuk Rembang, Ahmad Jalaludin, mengatakan polemik berkepanjangan mengenai penambangan tersebut terus . . .
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Untuk Rembang berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung, Jumat (7/4/2017). Mereka mendukung pemerintah yang akan mendirikan industri penambangan di Rembang, Jawa Tengah, melalui PT Semen Indonesia.
Koordinator Aliansi Masyarakat Untuk Rembang, Ahmad Jalaludin, mengatakan polemik berkepanjangan mengenai penambangan tersebut terus menyeruak sejak beberapa waktu lalu. Masyarakat pun akhirnya resah dan terjadi sejumlah pertentangan.
"Kami menginginkan ada ketegasan pemerintah, supaya PT Semen Indonesia tetap beroperasi. Ini sangat penting untuk pembangunan Indonesia ke depannya," kata Ahmad di sela aksi tersebut.
Ahmad menganggap telah terjadi pergeseran isu, dengan menyatakan kawasan Rembang adalah termasuk ke dalam kawasan Kendeng yang merupakan karst yang dilindungi. Padahal, katanya, Rembang bagian yang terpisahkan dari Kendeng.
"Para ahli telah menyatakan tidak ada aliran air bawah tanah di kawasan Rembang. Pemerintah tidak asal membuat keputusan. Ini saatnya pemerintah tegas, terus melakukan pembangunan yang sudah direncanakan matang," katanya. (sam)