PKL Masih Menjamur, Setiap Hari Pedagang Pasar Cicalengka Mengeluh Karena Sepi Pembeli
Kebanyakan itu yang mereka tuntut ke kami. Padahal janji bupati, bukan janji kami. Makanya, pedagang mengira kami lah yang akan merealisasi sistem itu
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Ferri Amiril Mukminin
CICALENGKA, TRIBUNJABAR.CO.ID - Manager Pasar Sehat Sabilungan (PSS) Cicalengka, Dadang Karso membenarkan kondisi sejumlah para pedagang PSS Cicalengka yang setiap harinya mengeluh karena pendapatannya terus merugi akibat masih banyaknya pedagang kaki lima (PKL) di luar PSS.
"Hampir setiap hari mereka mengeluh. Kami kasihan sebetulnya dengan pedagang. Karena memang PKL diluar PSS masih beroperasi belum ditertibkan," ujar Dadan saat ditemui Tribun di ruang kerjanya, Jumat (9/2).
Menurut dia, saat ini ruko yang berjumlah 1.870 unit baru terisi sekitar 700 unit. Artinya, pedagang belum setengahnya menempati ruko yang berada di PSS Cicalengka. Dengan kondisi tersebut, kata dia, wajar jika pedagang di PSS mengeluh karena pembeli masih sepi.
Dadang mengatakan, sejumlah pedagang di PSS setiap dua hari sekali mendatangi kantor Manajemen PSS Cicalengka menuntut janji Bupati Bandung yang akan membuat peraturan bupati (Perbub) untuk menertibkan PKL di luar PSS. Serta, memberlakukan denda kepada PKL mau pun pembeli di luar PSS.
"Kebanyakan itu yang mereka tuntut ke kami. Padahal janji bupati, bukan janji kami. Makanya, pedagang mengira kami lah yang akan merealisasi sistem itu," kata dia.
Padahal, kata dia, PSS Cicalengka sudah menyiapkan setidaknya 345 lapak yang berada di halaman parkir lantai atas PSS Cicalengka untuk relokasi PKL tersebut. Namun, hingga saat ini lapak tersebut belum diisi satu pun PKL.
"Selain pedagang yang ada di PSS mengaku merugi, kamu juga tidak menapatkan pemasukan. Karena ya memang masih banyak PKL diluar PSS," kata dia.(raw)