Artis Rani Permata Sari Menangis, Dijegal Pejabat dan Ibu-ibu Saat Kampanye Dicky Candranegara
Artis Rani Permata Sari, istri calon Wali Kota Tasikmalaya nomor urut satu, Dicky Candranegara, angkat bicara soal adanya seorang pejabat publik
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ferri Amiril Mukminin
TASIKMALAYA, TRIBUN - Artis Rani Permata Sari, istri calon Wali Kota Tasikmalaya nomor urut satu, Dicky Candranegara, angkat bicara soal adanya seorang pejabat publik yang menjegal dirinya saat akan memberikan tausiyah di Cicariang, Kecamatan Kawalu, Jumat (30/12/2016) lalu.
Saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Sekretariat DPC PBB Kota Tasikmalaya, Selasa (3/1), Rani membenarkan adanya kejadian itu. "Saat akan berangkat saya ditemui panitia setempat yang membatalkan acara. Sambil menangis dia mendapat ancaman dari seorang pejabat publik yang tinggal di situ," ujarnya.
Mendapat kabar itu, Rani mengaku kaget sekaligus kecewa. Namun dengan kebesaran jiwanya Rani akhirnya memutuskan untuk tidak datang demi kondusivitas di lokasi. Kabar penjegalan itu sampai ke tim. Melalui tim advokasi yang diketuai Ecep Murjamal, kasus itu akan dilaporkan ke polisi.
"Saya menghargai sikap proaktif tim advokasi yang bertindak cepat. Tapi saat ini saya lebih memilih memaafkan yang bersangkutan. Sikap seperti ini sesuai tuntunan Rosul. Buat apa bersikap panas. Lebih baik memaafkan, rasanya jauh lebih nikmat," kata Rani.
Menurut Rani, penjegalan seperti itu merupakan yang keempat kalinya. Yang paling membuatnya sedih tatkala diundang tausiyah di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, beberapa waktu. Saat akan ke mimbar, tiba-tiba seorang ibu menjegalnya. Rani hanya diperbolehkan mengucap salam.
"Itu tindakan yang sangat membuat saya sedih. Kasihan ibu-ibu yang sudah mengundang saya. Sesampai di rumah saya langsung menangis, kok sampai ada yang tega berbuat seperti itu di depan umum. Tapi saya tidak benci apalagi dendam. Itu sebagai konsekuensi istri calon wali kota yang sudah tentu harus siap dengan manuver pihak-pihak yang berseberangan," ujar Rani.
Dian Kuswardianto dari Tim Sukses pasangan Dicky Candranegara-Deny Romdony, menyayangkan adanya kejadian penjegalan apalagi sampai empat kali. Menurutnya, sikap seperti itu mencerminkan ketidaksportifan dalam bersaing secara sehat.
"Sedianya kasus ini akan dilanjutkan ke ranah hukum. Tapi kalau Teh Rani sudah memaafkan, kami akan ikut sikap beliau saja. Namun kami berharap kejadian seperti itu tidak terulang kembali," kata Dian. (stf)