Jejak Gesha di Bandung Utara
Usia Pohon Kopi Ini Sudah Ratusan Tahun dan Masih Berbuah
TERSEMBUNYI di kelebatan hutan Gunung Bukit Tunggul di Kecamatan Lembang, pohon kopi berusia ratusan tahun itu masih hidup dan bertahan.
Penulis: Arief Permadi | Editor: Arief Permadi
"Sekitar 20 hektare di antaranya dikelola para petani dari paguyuban Sunda Hejo, sisanya oleh sejumlah petani yang juga kami beri bibitnya, termasuk Pak Ayi Sutedja, yang April lalu mengikutsertakan kopi dari bibit ini dalam uji cita rasa (cupping) yang digelar Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat," kata Yadi.
April lalu, kopi typika yang diikutsertakan Ayi mendapat nilai 86,25, tertinggi untuk booth Indonesia, dengan nilai lelang 55 dolar AS per kilogram.
"Cita rasa typika sunda ini memang superior. Saya sangat yakin nilainya sebenarnya bisa lebih dari itu," kata Yadi.

RESTORASI GESHA SUNDA - Agronom Klasik Beans, Yadi Mulyadi menunjukkan pohon kopi yang mereka tanam di Gunung Manglayang. Bibit pohon kopi ini berasal dari pohon kopi berusia 300 tahunan yang mereka temukan di Gunung Bukit Tunggul.
Untuk kopi-kopi tua yang mereka temukan di Bukit Tunggul, hasil pembibitannya, menurut Yadi, mereka tanam antara lain di kawasan Gunung Manglayang dan Gunung Palasari.
Dua tahun lalu, kopi yang dihasilkan dari bibit ini pernah juga diikutsertakan dalam kejuaraan dunia yang digelar Speciality Coffee Association of Europe (SCAE). Kopi ini menjadi juara mengalahkan geisha Panama yang sebelumnya menjadi langganan juara selama bertahun tahun.
"Jadi, ada dua varietas kopi arabika yang rupanya ditanam Belanda di Tatar Parahiangan ini. Yakni kopi typika yang ditanam di kawasan Priangan Timur termasuk di Gunung Guntur dan kopi abyssinia yang ditanam di kawasan Bandung Utara. Kopi inilah yang ratusan tahun lalu membuat ekspor kopi Belanda menembus pasar Eropa, yang dikemas Belanda dengan brand Java Preanger."
Yadi mengatakan, penemuan kembali varietas murni kopi typika dan abyssinia di Tatar Sunda ini adalah kebanggaan yang tak terhingga bagi Indonesia, khususnya Jawa Barat.
"Kita bisa dengan bangga menyebut kopi-kopi berkualitas tinggi itu sebagai typika Sunda dan gesha Sunda," kata Yadi. (*)