Warga Tuding Pembangunan Tol Cisumdawu Merusak Jalan

SUMEDANG, TRIBUNJABAR.CO.ID -- Warga Desa Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Utara harus hati-hati melintas jalan di sekitar rencana jalan tol Cisumdawu. Ruas jalan sepanjang hampir 1 km dari pertigaan Jalan Prabu Gajahagung sampai kantor Desa Mekarjaya rusak dan becek penuh tanah kalau hujan.

Pasalnya jalan menuju Desa Mekarjaya ini kerap dipakai kendaraan berat untuk mengangkut tanah dari pryek jalan tol Cisumdawu. “Jalan kabupaten yang sempit jadi rusak dan banyak yang retak-retak karena kerap dilalui kendaraan berat dari proyek jalan tol,” kata Ateng Syamsudin, warga Kampung Kandang, Desa Mekarjaya, Senin (28/11/2016).

Menurutnya, kalau hujan turun jalan menjadi becek dan licin kalau dilalui kendaraan. “Ke jalan kami ini banyak dilalui motor dan kalau licin sering ada yang yang jatuh. Jalan juga banyak yang berlubang,” katanya.

Disebutkan, jalan yang kerap dilalui truk pengangkut tanah merupakan jalan umum dan bukan jalan untuk proyek tol. “Ini jalan umum seharusnya untuk kegiatan proyek tol itu membuka jalur sendiri saja karena kendaraan yang lewat truk pengangkut tanah dengan tonase yang berat,” kata Ateng.

Sehingga, terang dia, lalu lalang truk pengangkut tanah ini membuat jalan rusak. “Jalan menjadi rusak dan jembatan yang baru dibangun juga kalau terus dilalui kendaraan besar dan berat bisa rusak lagi,” katanya.

Ateng menyebutkan,penderitaan warga semkain berat ketika turun hujan. “Jalan menjadi penuh lumpur, becek dan sangat licin,” katanya.

Warga berharap pihak proyek tol memperhatikan kondisi jalan yang bisa membahayakan pengguna jalan.

Jalan sepanjang 1 km dari depan kantor Desa Mekarjaya sampai pertigaan Damkar di Jalan Parbu Gajah Agung tak diberbaiki karena dilalui kendaraan truk dari proyek tol. Sedangkan dari depan kantor desa sampai Pamarisen dan berbatasan dengan Desa Margamukti sudah diperbaiki dengan aspal hotmiks.(std)