Demo 4 November
Penting! Ini Pesan Gubernur Ahmad Heryawan Kepada Pedemo yang akan ke Jakarta
Pria yang akrab disapa Aher ini mengatakan, perbedaan merupakan semangat bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.
Penulis: cis | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Warga Jabar yang akan hadir dalam aksi damai Bela Islam Jilid II untuk bisa menjaga perdamaian, persatuan, dan kesatuan. Warga Jabar harus bisa menunjukkan karakternya yang santun, ramah, dan toleran terhadap sesama.
"Apapun yang dilakukan warga Jabar itu hak konstitusi dia, cuman pada saat orang menggunakannya tetap juga melakukan kewajiban. Kewajibannya apa? Jaga ketertiban jaga persatuan jaga kedamaian, dan tidak berbuat hal-hal yang melanggar aturan," kata Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, di Lapangan Gasibu, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Kamis (3/11/2016).
Pria yang akrab disapa Aher ini mengatakan, perbedaan merupakan semangat bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Persatuan dan kesatuan yang dibangun, lanjutnya, mampu menghadirkan kedaulatan Indonesia sebagai negara.
"Perbedaan merupakan keniscayaan, Tuhan menciptakan perbedaan, tapi pada saat yang bersamaan, Tuhan juga menciptakan persamaan. Ini paradigma yang kurang kita sebut. Ada perbedaan tapi juga ada persamaan," kata Aher.
Hal senada juga dikatakan Kapolda Jabar, Irjen Pol Bambang Waskito. Namun ia mengimbau kepada koordinator aksi dari Jabar menekan jumlah peserta yang berangkat. Hal itu untuk mengurangi kepadatan DKI Jakarta.
"Tidak perlu ngirim banyak-banyak," kata dia.
Terkait dengan pengamanan, Bambang mengatakan, pihaknya siap membantu terutama mengamankan jalur dari titik pemberangkatan sampai ke lokasi. Asalkan, kata dia, ada pihak yang meminta bantuan.
"Paling tidak pemberitahuan itu perlui sebagai konsekuensi kita mengamankan," kata Bambang.
Terlepas dari itu, Bambang meminta koordinator aksi dari Jabar untuk menjaga keamanan dan ketertiban peserta aksi damai 4 November 2016. Jangan sampai, kata dia, aksi damai itu ditumpangi kepentingan radikalisme dan lainnya.
"Kami minta tokoh ulama bisa mengimbau mereka untuk tidak membawa hal-hal yang aneh," kata Bambang. (cis)
