Jika Presiden Tak Merespons, API Jabar Siapkan Laskar Siap Menginap di Istana

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Aliansi Pergerakan Islam Jabar menyiapkan laskar untuk menginap di Istana Presiden jika tuntutannya dalam aksi 4 November 2016 tak diipenuhi. Laskar yang berjumlah 10 ribu orang siap memenuhi halaman Istana Presiden selama berhari-hari.

"Kami siapkan laskar khusus jika presiden ngeyel dan tidak segera perintahkan kapolri untuk tangkap Ahok (Basuk Tjahja Purnama). Kami akan menginap sampai 7 hari, bahkan kalau dimina lebih lama, kami juga siap," kata Koordinator API Jabar, Asep Syaripudin, kepada wartawan di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar, Jalan Dipenogoro, Kamis (3/11/2016).

Adanya ancaman itu, kata Asep, bukan tanpa sebab. API, kata dia, menilai yang dilakukan Ahok yang diduga melecehkan Surat Almaidah ayat 51 itu telah menyakiti umat Islam. Ia menyebut, Ahok seharusnya sudah dihukum pancung jika Indonesia menganut hukum Islam.

"Perbuatannya sudah parah, makanya kami mendesak kepada presiden untuk tidak melindungi Ahok," kata Asep. "Kalau ditangkap kami juga langsung bubar. Tapi kalau tidak, kami akan aksi. Jadi besok bukan terakhir dan akan ada terus aksi."

Asep mengatakan, pihaknya berpandangan jika pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 merupakan penistaan terhadap Alquran. Pernyataannya yang terekam dalam video itu telah merusak kebhinekaan, menyulut kemarahan, dan berpotensi memecah belah umat beragama di Indonesia.

"Pernyataan Ahok itu merupakan pelanggaran tehadap undang-undang," kata Asep.

Satu di antaranya UU nomor 1/PNPS/1965 tentang pencegahan, penyalahgunaan, dan atau penodaan agama. "Dengan demikian jelas Ahok telah melanggar dan melakukan tindak pidana umum yang harus dipertanggungjawabkan secara hukum meski sudah meminta maaf," katanya. (cis)