Demo 4 November

Demo 4 November, 100 Ribu Orang Berangkat dari Jabar

API menyebut aksi damai itu sudah menjadi agenda umat Islam di Jabar setelah aksi Bela Islam Jilid Pertama tidak direspon pemerintah.

Penulis: cis | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ribuan ormas Islam yang tergabung dalam berbagai elemen melakukan longmarch menuju Bareskrim Mabes Polri di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat (14/10/2016). Dalam aksinya mereka menuntut pihak kepolisian memproses Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secara hukum yang diduga melakukan penistaan agama. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar memprediksi 100 ribu warga Jabar berangkat ke Jakarta mengikuti aksi damai Bela Islam Jilid II pada 4 November 2016.

API menyebut aksi damai itu sudah menjadi agenda umat Islam di Jabar setelah aksi Bela Islam Jilid Pertama tidak direspon pemerintah.

"Ini jadi sudah agenda setiap umat islam. Apalagi 97 persen penduduk di Jabar beragama Islam. Jadi 100 ribu orang berangkat ke Jakarta itu hal biasa," kata Koordinator API Jabar, Asep Syaripudin, kepada wartawan di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar, Jalan Dipenogoro, Kamis (3/11/2016).

Dikatakan Asep, data organisasi massa Islam yang sudah masuk ke pihaknya pun mencapai ratusan bus dan ribuan sepeda motor. Mereka berasal dari sejumlah organissi seperti Persis, Muhammadiyah, FPI, dan lainnya.

"Sudah ada sekitar 170 bus yang mendaftar. Untuk minibus 160 unit, motor 1030 unit, tapi fiksasi data besok karena kami masih mengkonsolodiasi. Itu belum yang pakai angkutan, jadi kemungkinan akan bertambah," kata Asep.

Daku Asep, massa terbesar yang akan hadir dalam aksi Bela Islam Jilid II memang berasal dari Jabar. Namun, kata dia, peserta aksi berangkat secara begelombang untuk menghindari kepadatan ketika aksi berlangsung.

"Ada yang kemarin, tengah malam, subuh, terakhir kami akab berangkat setelah Subuh besok," kata Asep.

Terkait dengan peserta anak-anak, Asep mengaku telah mengimbau kepada koordinator lapangan untuk tidak melibatkannya. Ia pun meminta setiap peserta aksi harus memiliki identitas yang bertujuan mencegah kehadiran provokator.

"Kami sudah imbau semuanya seperti itu. Kami juga sudah buat peta untuk aksi sehingga bisa berjalan tertib," kata Asep. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved