Hari Ini PWNU Jabar Gelar Konferwil di Garut untuk Memilih Ketua
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat hari ini menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jawa Barat ke 17 di Pesantren Fauzan 1
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ferri Amiril Mukminin
GARUT, TRIBUNJABAR.CO.ID - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat hari ini menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jawa Barat ke 17 di Pesantren Fauzan 1, Desa/Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut. Selain memilih Ketua Tanfidziyah dan Rois Syuriah lima tahun ke depan, PWNU akan membahas dua topik dalam Konferwil.
Kabupaten Garut selama ini belum pernah menjadi tuan rumah Konferwil NU. Pada helaran Konferwil ke 17, Garut akhirnya dipilih untuk mengadakan Konferwil dan menjadi momentum bagi Garut untuk menyambut setiap daerah.
Ketua Panitia Konferwil, Kiagus Zaenal Mubarok, menuturkan dalam Konferwil di tahun ini pihaknya mengangkat tema meneguhkan khidmah jamm'iyah untuk umat dan bangsa. Tema tersebut merupakan otokritik terhadap organisasi PWNU.
"Konferwil jadi titik tolak kebangkitan PWNU. Kepengurusan yang akan datang bisa mengantisipasi berbagai tantangan yang ada. Baik tantang internal seperti pendidikan maupun dalam rangka memperkuat NKRI," ujar Kiagus di Pesantren Fauzan, Senin (10/10).
Kiagus berharap, peserta Konferwil yang berjumlah 135 orang akan bersikap proporsional berdasarkan kepentingan yang ada. Jangan sampai karena keiginan untuk memperbaiki NU, justru menjadi berlebihan.
Menurut Kiagus, secara umum pihaknya sudah siap menggelar Konferwil. Peserta Konferwil merupakan Rois, Katib, Ketua, Sekretaris dan Bendahara dari setiap cabang. Pembukaan Konferwil akan langsung dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
"Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj juga akan memberikan tausiah saat pembukaan. Tausiah tersebut juga sangat ditunggu oleh jemaah yang datang," katanya.
Sebelum pelaksanaan Konferwil, lanjut Kiagus, kemarin malam pihaknya juga menggelar istigosah kubro terkait banjir bandang yang menimpa Garut. Istigosah juga diiringi dengan malam amal sebagai bentuk kepedulian terhadap bencana Garut.
"Dengan istigosah mudah-mudahan musibah yang terjadi bisa menjadi berkah. Masing-masing cabang sudah sumbangkan berbagai rasa kedermawanan terhadap musibah Garut," ucapnya.
Acara inti Konferwil, tutur Kiagus, akan digelar sekitar pukul 12.00. Peserta akan menggelar rapat pleno yang membahas tata tertib, rapat komisi sampai bahtsul masail.
"Bahtsul masail itu merupakan tradisi yang mengakar di NU. Nantinya akan memecahkan masalah-masalah di masyarakat," ujarnya.
Menurut Kiagus, terdapat dua topik dalam bahtsul masail tersebut. Pertama tentang hukum kebiri bagi orang-orang yang melakukan kejahatan seksual. Kedua terkait hukum memilih pemimpin non muslim.
"Kedua topik itu memang sedang hangat. Nantinya akan dibahas dari sisi agama. Semoha NU bisa memberikan pencerahan apa yang menjadi problem di masyarakat. Sehingga tetap menjaga negara pada posisi yang harmoni. Baik antar agama dan etnis," katanya.
Selain peserta, keunikan dalam setiap Konferwil PWNU yakni adanya penggembira. Disebut penggembira karena bertemunya jamm'iyah dengan jemaah yang menjadi momentum bisa saling mencerahkan.
"Diperkirakan ada 5.000 orang yang datang ke Konferwil ini. Mulai dari anak ranting di tingkat RW sampai Ketua PBNU akan bertemu," ucap Kiagus. (wij)