Dunia Kerja
Di Kabupaten Cianjur, Lulusan SLB Masih Sulit Mendapat Kerja yang Layak
KEMAMPUAN lulusan-lulusan sekolah luar biasa itu sangat mumpuni di beberapa bidang.
Penulis: Dian Nugraha Ramdani | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dian Nugraha Ramdani
CIANJUR, TRIBUNJABAR.CO.ID - Teti Rohaeti, Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Permata Ciranjang mengeluhkan sejumlah perusahaan yang belum memberi ruang bagi penyandang disabilitas untuk bekerja.
Teti berkisah tentang sepuluh orang siswanya yang telah lulus dan hendak mencari kerja. Mulai dari pembuatan kartu kuning di Dinas Sosial, Transmigrasi dan, Ketenagakerjaan (Dinsosnakertrans) hingga tes masuk kerja dia dampingi mereka.
"Begitu tes di sejumlah perusahaan besar itu, anak-anak banyak mendapat kesulitan karena soal-soal yang diujikan disama-ratakan dengan mereka yang normal. Seharusnya kan berbeda, dari segi kemampuan juga berbeda," ujar Teti, usai mengawas ujian di SMPLB Bina Asih di Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, Senin (9/5/2016).
Menurut Teti, kesepuluh siswanya itu tidak lolos dalam tes dan hingga kini mereka belum bekerja.
"Saya harap, perusahaan memberi kesempatan bagi mereka. Pemerintah juga harus memperhatikan, soal tes kerja jangan malah membuat sulit," ujarnya.
Di Cianjur, kata Teti, lulusan SLB masih sulit mendapat kerja yang layak.
Padahal, kemampuan lulusan-lulusan sekolah luar biasa itu sangat mumpuni di beberapa bidang.
"Ada yang (kerja) di bengkel, di pembuatan baud dan banyak bidang. Mereka (lulusan SLB) kalau sudah menekuni satu bidang, hasilnya bisa sama dengan mereka yang normal. Mereka juga ingin bekerja di perusahaan besar," ujar Teti sambil berbahasa isyarat menirukan cara berkomunikasi anak berkebutuhan khusus. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/pekerja-perempuan-merakit-televisi-tabung_20150925_182409.jpg)