Dewan Minta Beli Fortuner
Busyeeet, DPRD Jabar Minta 100 Mobil Fortuner Seharga Rp 50 Miliar Lebih
kendaraan yang saat ini digunakan para anggota DPRD Jabar itu masih cukup baru dan masih layak pakai. Bahkan, khusus mobil dinas pimpinan DPRD Jabar b
Penulis: M Zezen Zainal Muttaqin | Editor: Machmud Mubarok
"Kalau ditanya perlu tidak, ya perlu, karena mobil Toyota Rush yang saat ini dipakai itu mobil lama peninggalan anggota dewan dulu. Mobilnya kalau tidak salah tahun 2011. Kadang remnya blong. Kuplingnya blong. Saya aja enggak berani kalau pakai mobil itu untuk jalur Bandung-Garut. Jadi jarang saya pakai. Paling hanya dipakai di Kota Garut saja ketika pulang," ujar dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, rencana pembelian mobil mewah tersebut diusulkan oleh Ketua Komisi 1 DPRD Jabar, Syahrir yang diamini anggota dewan lain ketika pimpinan DPRD melakukan silaturahmi dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di Gedung Pakuan Maret lalu. Menurut sumber Tribun yang lain, ketika itu Syahrir mengajukan pembelian mobil baru jenis Fortuner untuk masing-masing anggota DPRD Jabar yang berjumlah 100 orang.
Menurut sumber Tribun itu, Syahrir menganggap para wakil rakyat layak memperoleh mobil dengan cc lebih besar sekelas Fortuner atau Pajero Sport karena status anggota DPRD Jabar setidaknya sama dengan pejabat eselon II di eksekutif. Saat ini, para anggota DPRD Jabar menggunakan dua jenis mobil berbeda yakni Toyota Rush dan Kijang Innova. Sedangkan pimpinan DPRD menggunakan mobil dinas mewah jenis Toyota Camry yang harganya dibanderol di atas Rp 750 jutaan.
Kepada Tribun, Shahrir menyebut pembelian mobil baru itu memang diperlukan. Pasalnya, kata politisi Partai Gerindra itu, mobil yang digunakan para wakil rakyat saat ini merupakan mobil peninggalan anggota DPRD Jabar periode sebelumnya.
"Mobil yang sekarang dipake, itu mobil lama. Beberapa teman anggota dewan mengaku mobilnya sering diperbaiki, sering mogok. Kadang dibawa kunjungan ke dapil (daerah pemilihan) ada yang mogok. Kalau ada yang mogok, ya perbaikannya kan dari kantong sendiri," beber Syahrir yang berasal dari daerah pemilihan Kota Bekasi ini.
Meski mengakui perlu ada pergantian mobil anggota dewan, Komisi 1 DPRD Jabar yang membawahi persoalan aset dan fasilitas dewan, lanjut Syahrir, pihaknya akan kembali mengevaluasi rencana pembelian mobil baru tersebut.
"Kita akan evaluasi terlebih dahulu butuh tidaknya, aturannya. Kalau memang enggak dibolehkan oleh Mendagri, ya mungkin dicoret sama Mendagri. Kan pasti kalau diusulkan pun akan dievaluasi dulu sama Mendagri," beber pria yang juga mantan Ketua Fraksi Partai Gerindra tersebut. (zam)
BACA BERITA SELENGKAPNYA DI HARIAN PAGI TRIBUN JABAR EDISI SELASA 5 APRIL 2016.