Kehidupan

Pelajar Ciamis Derita Osteo Sarcom, Amputasi Menjadi Pilihan bagi Sonia Adelia

BADANNYA terlihat makin kurus.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Pelajar Ciamis Derita Osteo Sarcom, Amputasi Menjadi Pilihan bagi Sonia Adelia - sonia-adelia_20160205_092236.jpg
TRIBUN JABAR / ANDRI M DANI
TERUS MEMBENGKAK -- Sonia Adelia (17), pelajar kelas XII Jurusan Multimedia SMKN 1 Ciamis ini mengalami kelumpuhan, akibat pahanya yang terus membengkak. Ia pun tak bisa lagi bersekolah.
Pelajar Ciamis Derita Osteo Sarcom, Amputasi Menjadi Pilihan bagi Sonia Adelia - sonia-adelia-1_20160205_093402.jpg
TRIBUN JABAR / ANDRI M DANI
BANTUAN -- Kamis (4/2/2016) siang, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Ciamis, Hj Ai Elah Syam Arifin, sempat mengunjungi Sonia di rumahnya. Ia menyerahkan bantuan untuk berobat dan bantuan untuk pembayaran BPJS (kelas III) untuk tiga bulan ke depan.
Pelajar Ciamis Derita Osteo Sarcom, Amputasi Menjadi Pilihan bagi Sonia Adelia - sonia-adelia-2_20160205_092814.jpg
TRIBUN JABAR / ANDRI M DANI
Sonia Adelia.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dhani

SUDAH tiga bulan ini Sonia Adelia (17) tergeletak tak berdaya. Ia hanya berbaring di kasur yang dibentang di ruang tengah rumahnya di Dusun Ranca Utama RT 02/07, Desa Pawindan, Kabupaten Ciamis.

Pelajar kelas XII jurusan Multimedia SMKN 1 Ciamis itu tidak pernah datang lagi di sekolah.

Jangankan berjalan, untuk menggerakkan tubuhnya saja, anak kedua Ina Herlina (42) ini pun sudah tidak bisa.

Badannya terlihat makin kurus.

Paha kanannya terus membengkak lebih besar daripada kepala orang dewasa. Sonia mengalami kanker tulang (osteo sacrum) yang membuat tulang paha kanannya tumbuh tak terkontrol. Dan menimbulkan rasa sakit.

(baca: VIDEO: Di Indonesia Ada Dede si Manusia Akar, Di Bangladesh Ada Abul si Manusia Pohon)

Rasa sakit itu bisa muncul setiap saat. Sonia hanya bisa merintih. Ketika rasa nyeri datang berdenyut-denyut di bagian pahanya yang terus membengkak tersebut, ia hanya bisa meneteskan air mata.

Ina Herlina dengan penuh kesabaran setia menunggu anak perempuannya itu.

Ibu tiga anak yang sehari-hari menjadi guru di PAUD Mentari di Dusun Bunirasa, Desa Pawindan, itu sigap memijit-mijit dan mengusap-usap kaki Sonia ketika anaknya itu merintih kesakitan.

(baca: VIDEO: Di Indonesia Ada Dede si Manusia Akar, Di Bangladesh Ada Abul si Manusia Pohon)

Menurut Ina, derita panjang yang menimpa anak keduanya itu berawal 7 tahun lalu, ketika Sonia masih berusia 10 tahun.

"Waktu Sonia masih duduk di kelas V SD, ia pernah mengalami demam panas, kaki kanannya kaku sulit digerakkan. Disangka ngacepret (keseleo) karena ia aktif di karate. Saya sempat membawa Sonia ke tukang urut," ujar Ina.

t
CEK TENSI -- Dr H Rijali dari RSU Ciamis, yang mendampingi kunjungan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Ciamis, Hj Ai Elah Syam Arifin mengunjungi Sonia Adelia (17). Ia sempat memeriksa kondisi tensi Sonia yang menurutnya cukup bagus, yakni 100/90. (FOTO: TRIBUN JABAR / ANDRI M DANI)

Tapi, ketika Sonia sudah duduk di SMP, menurut Ina, di paha kanan anaknya malah timbul benjolan kecil dan pahanya jadi bareuh (memerah). Sempat dibawa berobat ke RSU Ciamis dan sempat pula dirujuk ke RSHS.

Katanya, Sonia mengalami gangguan pertumbuhan tulang paha. Tapi upaya berobat tak berlanjut karena berbagai kendala.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved