Unjukrasa
Buruh Cianjur Tolak Formula Kenaikan Upah
RATUSAN buruh mengatasnamanan Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) berunjuk rasa.
Penulis: Dian Nugraha Ramdani | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dian Nugraha Ramdani
CIANJUR, TRIBUNJABAR.CO.ID - Ratusan buruh mengatasnamanan Federasi Perjuangan Buruh Indonesia berunjuk rasa di halaman Gedung DPRD Kabupaten Cianjur, Senin (19/10/2015) pagi.
Mereka menyuarakan penolakan terhadap kebijakan ekonomi yang mengatur kenaikan upah buruh tidak boleh lebih dari 10 persen.
"Kebijakan itu jelas merugikan kaum buruh, dan kami, seluruh buruh yang ada di Cianjur menolak kebijakan itu," ujar Gangan Solehudin, Koordinator Aksi usai unjuk rasa.
Gangan menyebut peninjauan kebutuhan hidup layak (KHL) para buruh dilakukan sekali dalam 5 tahun. Semestinya, KHL dilakukan setiap tahun.
"Dari survey pasar, kami menemukan KHL Rp 2.700 ribu untuk buruh yang masih lajang, untuk yang sudah berkeluarga tentu lebih tinggi lagi. Dan saat ini, upah buruh di Cianjur sangat jauh dari standar KHL itu," ujarnya.
Di Cianjur, upah buruh saat ini hanya Rp 1. 648 ribu.
"Kami mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar melibatkan organisasi-organisasi buruh lainnya," ujar Gangan. (*)