Tragedi Mina
Identitas 14 Korban Mina Diketahui dan 6 Dirawat
Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat menyampaikan data korban musibah Mina yang wafat dan dirawat.
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Dedy Herdiana
MEKKAH, TRIBUNJABAR.CO.ID - Pemerintah melalui Kementerian Agama menyampaikan informasi terkini terkait musibah yang terjadi di Mina Arab Saudi, Kamis (24/09). Musibah ini merenggut korban, banyak jemaah haji wafat dan cidera termasuk jemaah haji Indonesia.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Djamil yang didamping Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat, Sabtu (26/09) pukul 12.00 Waktu Arab Saudi menggelar kembali siaran pers bertempat di Media Centre Haji Daerah Kerja Makkah Arab Saudi.
Dalam keterangan persnya, Abdul Djamil menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama sebagai koordinator penyelenggaraan haji sesuai mandat undang-undang, terus melakukan serangkaian koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengetahui perkembangan data terkini jemaah haji yang mengalami musibah tersebut.
Sebagai wujud hadirnya negara dalam melakukan pelayanan, pembinaan dan perlindungan kepada jemaah haji dengan memegang prinsip kehati-hatian, maka proses identifikasi tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang agar data yang dipublikasikan kepada keluarga jemaah dan masyarakat di Tanah Air benar dan valid.
“Bukan berarti pemerintah lama mempublikasikannya, namun prinsip inilah yang dijadikan pedoman dasar,” jelas Abdul Djamil kepada Media Centre Haji.
Lanjut Djamil, perlu diketahui bahwa pemerintah melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi baru mendapatkan akses untuk masuk ke rumah sakit maupun ke tempat pemulasaraan jenazah Majma' Thowari' Bil-Muaishim pada hari Jumat (25/09) malam, tepatnya pukul 23.00 waktu Arab Saudi.
Akses ini merupakan pintu masuk untuk memperoleh sejumlah data, mengidentifikasinya dan melakukan langkah selanjutnya. Pertama, melakukan verifikasi data kembali terkait dengan identitas korban; kedua, menyaksikan kondisi korban; ketiga, mencocok¬kan data dengan database pada Siskohat dan E-hajj; keempat, menghubungi ketua kloter dan/atau keluarga kerabat korban untuk memastikan bahwa jemaah tersebut adalah benar jemaah haji Indonesia.
Hasil koordinasi dan penelusuran dimaksud dilakukan ke berbagai pihak, sampai dengan tanggal 26 September 2015 pukul 04.00 WAS, dan membuahkan hasil terkait informasi lebih lanjut korban wafat.
“Dari semula tercatat 2 orang, menjadi 14 orang korban wafat yang semuanya sudah diketahui identitasnya,” kata Djamil.
Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat menyampaikan data korban musibah Mina yang wafat dan dirawat. Arsyad juga menyampaikan jemaah haji yang belum kembali ke maktab/pemondokan.
Berikut nama jemaah wafat korban musibah Mina:
1. Hamid Atwi Tarji Rofia, kloter SUB 48 nomor paspor B1467965;
2. Busyaiyah Syahrel Abdul Gafar, kloter BTH 14 nomor paspor A2708446;
3. Abdul Karim Sumarmi Idris, kloter SUB 48 nomor paspor B1023417;
4. Abdul Halim bin Ali Satina, kloter SUB 48 nomor paspor A4514455;
5. Eti Kusmiati Idit Supriadi, kloter JKS 61 nomor paspor B0932959;
6. Nani Unah Ratnani, kloter JKS 61 nomor paspor B0745299;
7. Mohammad Yuhan Suprianto, kloter JKS 61 nomor paspor A5737138;
8. Koko Koswara Oyong Suwaryo, kloter JKS 61 nomor paspor B0732931;
9. Adryansyah Idris Usman, kloter BTH 14 nomor paspor A3826040;
10. Dede Kurniasih Sulaeman, kloter JKS 61 nomor paspor B0745305;
11. Dadang Barmara Memed, kloter JKS 61 nomor paspor B0214365;
12. Yahman Mistan Meslan, kloter UPG 10 nomor paspor B0693120;
13. Ratna Abdul Gani Muhammad, kloter BDJ 1 nomor paspor A0912791;
14. Susimah Slamet Abdullah, kloter SOC 62 nomor paspor B0874968.
Adapun jemaah korban Mina yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi:
1. Zulaiha Alam dari kloter BTH 14 dengan nomor paspor B1306305 saat ini dirawat di RSAS Jizrul Mina.
2. Ubaid bin Komaruddin dari kloter JKS 61 dengan nomor paspor B0745300 saat ini dirawat di RSAS Jizrul Mina.
3. Ending bin Rukanda dari kloter JKS 61 dengan nomor paspor B0745297 saat ini dirawat di RSAS Jizrul Mina.
4. Arninda Idris dari kloter BTH 14 dengan nomor paspor B1307797 saat ini dirawat di RSAS King Abdullah.
5. Fadillah Nurdin dari kloter BTH 14 dengan nomor paspor B1306258 saat ini dirawat Klinik 107 Makkah.
6. Yusniar Abdul Malik dari kloter MES 7 dengan nomor paspor B1060451 saat ini dirawat di RSAS King Fahd Angkatan Bersenjata di Jeddah.
Terkai dengan jemaah haji yang belum kembali ke maktab/pemondokan, sampai dengan saat ini PPIH Arab Saudi yang bekerja 24 jam terus melakukan penghimpunan data dan fakta. Dari jumlah sebelumnya yang mencapai 225 orang, data saat ini yang belum kembali sebanyak 112 orang dengan perincian sebagai berikut:
- Kloter BTH 14 sebanyak 14 orang;
- Kloter SUB 48 sebanyak 16 orang;
- Kloter JKS 61 sebanyak 64 orang;
- Kloter UPG 10 sebanyak 7 orang;
- Kloter SOC 62 sebanyak 11 orang.
“Seperti yang disampaikan sebelumnya, belum bisa dipastikan mereka yang belum kembali ke maktab/pemondokan adalah termasuk korban peristiwa Mina atau tidak. Ada beberapa alasan jemaah belum kembali ke pemondokan. Misalnya, sedang beribadah ke Masjidil Haram, tersesat, berkunjung ke kerabatnya di maktab lain, dan sebagainya,” jelas Arsyad.
Arsyad menyampaikan bahwa Menteri Agama sebagai perwujudan pemerintah, menyampaikan turut prihatin dan berbela¬sungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya para jemaah haji korban musibah Mina. Semoga Allah Swt mengampuni segala dosa, menerima segala amal, dan memberi kepada mereka haji yang mabrur.
Lanjut Arsyad lagi, seiring dengan masih adanya aktifitas jemaah haji untuk melontar jumrah di Mina, PPIH Arab Saudi sekali lagi menghimbau kepada seluruh ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, maupun jemaah haji Indonesia, agar mematuhi jadwal melontar dengan tidak melakukannya pada waktu yang padat, guna menghindari kejadian yang tidak kita inginkan.
Selain itu juga meminta kepada perangkat kloter agar senantiasa memperhatikan jemaah haji lanjut usia dan beresiko tinggi pada saat melontar jumrah dengan tidak meninggalkan mereka berjalan sendirian terpisah dari rombongan guna menghindari salah jalan kembali ke maktab/pemondokan.
“Informasi selanjutnya terkait korban musibah Mina akan disampaikan sesegera mungkin, dan dihimbau kepada keluarga jemaah dan masyarakat di Tanah Air untuk tetap tenang dan menunggu informasi resmi yang disampaikan oleh pemerintah,” kata Arsyad. (rilis/ar)