Kekerasan Terhadap Anak

Disiksa Sejak TK, Badan dan Kemaluan Bocah Ini Penuh Luka Cubitan

Kemaluan Adriana terluka akibat cubitan yang dilakukan berulang kali.

Editor: Dedy Herdiana
Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere
Punggung Adriana Banunaek (8) yang penuh dengan luka, akibat disiksa oleh ibu angkatnya Erni Sinaga, dengan cara dicubit. 

KUPANG, TRIBUNJABAR.CO.ID — Malang nian nasib Adriana Banunaek (8). Tubuh dan kemaluan bocah perempuan yang kini duduk di kelas 3 SD Negeri Balfai, Kupang, NTT, itu penuh luka, diduga karena disiksa sang ibu angkat, Erni Sinaga.

Kondisi mengenaskan Adriana ini disampaikan Kaurbinops Reskrim Polres Kupang, Ipda Otmar Plaikol, kepada sejumlah jurnalis, Senin (7/9/2015).

Menurut Otmar, hasil visum di RS Bhayangkara, Kupang, menunjukkan kemaluan Adriana terluka akibat cubitan yang dilakukan berulang kali.

"Selain di leher, dada, punggung, dan kaki, alat vital korban juga menjadi sasaran penganiayaan pelaku. Alat vital korban dicubit hingga luka sehingga korban sering mengeluh sakit saat buang air kecil," Otmar menjelaskan.

Penjelasan serupa disampaikan Kepala Sekolah SDN Balfai, Zem Tafoki. Dia mengetahui kondisi Adriana setelah sejumlah guru perempuan memeriksa tubuh bocah tersebut setelah mendengarkan pengakuan korban.

"Ini penyiksaan sadis karena seluruh tubuh Adriana penuh luka. Yang paling sadis adalah alat kelamin Adriana juga terluka. Sebagai guru, kami memiliki tanggung jawab untuk melaporkan masalah ini ke kepolisian agar diproses secara hukum," ujar Zem.

Saat ini, lanjut Zem, Adriana ditampung di sebuah LSM pemerhati masalah perempuan dan anak-anak di Kupang. Sebelumnya, selama satu hari, Adriana sempat menginap di kediaman Zem. "Anak ini belum mau pulang ke rumah dan bertemu orangtuanya. Demi keamanan, kita bawa ke LSM," papar Zem.

Sebelumnya telah diberitakan, Adriana melaporkan ibu angkatnya, Erni Sinaga (32), ke kepolisian setempat. Adriana mengaku selalu disiksa sejak duduk di bangku taman kanak-kanak. Saat ini, Erni sudah menjalani masa penahanan selama 20 hari di Mapolres Kupang. (KOMPAS.com/Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved