Bencana Kekeringan
Petani Tembakau di Kecamatan Tanjungsari Sumedang Merugi
TANAMAN tembakau yang mereka tanam tidak dapat tumbuh secara normal.
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Laporan Ragil Wisnu Saputra
TANJUNGSARI, TRIBUNJABAR.CO.ID - Akbibat kemarau yang berkepanjangan, sejumlah petani tembakau di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang mengalami kerugian yang sangat besar.
Pasalnya, tanaman tembakau yang mereka tanam tidak dapat tumbuh secara normal.
Eme (58) salah seornag petani dan pedagang tembakau warga Pasigaran, Kecamatan Tanjungsari mengatakan, perani tembakau juga harus terpaksa memanen lebih awal.
"Dari umur tanaman dua bulan sudah engga dapat siraman air, dan pada umur-umur produktif tanaman yaitu empat bulan tingginya baru 40 sentimeteran," kata Eme saat ditemui Tribun di Pasar Tembakau, Tanjungsari, Rabu (26/8/2015).
Eme menambahkan, dengan begitu daun tembakau yang dihasilkan satu buah tanaman tembakau hanya bisa dipanen sekitar 7 hingga 8 lembar daun saja.
Padahal, lanjut dia, idealnya yanaman tembakau dapat menghasilkan daun tembakau sekitar 17 hingga 20 lembar daun dengan lebar yang cukup besar dan berkualitas.
"Gara-gara kemarau tinggi tanaman engga bisa sampai 1 meter, daunnya juga kita panen paling 7 sampai 8 lembar saja. Itupun kecil-kecil daunnya," kata dia.
Eme mengatakan, tembakau hasil panen pada tahun 2015 kualitas dan kuantitasnya menurun dibanding dengan tahun sebeleumbya. Kejadian seperti ini, kata Eme, hampir sama persis dengan hasil panen pada tahun 2011 silam.(*)
//#TribunHe alth #PanuBASMI PENYAKIT YANG BIKIN MALU DAN BIKIN PERCAYA DIRI MINGGAT INI DENGAN CARA ALAMI YANG TERBUKTI...
Posted by Tribun Jabar Online on Wednesday, August 26, 2015
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/petani-tembakau-tanjungsari-sumedang-perlihatkan-tembakaunya_20150826_144833.jpg)