Mudik Lebaran 2015
Warga Keluhkan Kemacetan di Jalur Mudik dan Alternatif di Garut
Paling lama tertahan di Pasar Lewo. Kalau jalan alternatif Leuwigoong lancar dan setelah Pasar Lewo
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Kisdiantoro
GARUT, TRIBUNJABAR.CO.ID - Sejumlah warga mengeluhkan kemacetan lalu lintas di jalur mudik dan alternatif di Kabupaten Garut, Rabu (15/7). Mereka menempuh perjalanan dengan waktu sampai beberapa kali lipat dari hari biasanya.
Warga Desa Tarogong, Kecamatan Tarogongkidul, Intan Sundari (20), mengatakan dia berangkat dari rumahnya pukul 06.00. Naik minibus, dia berangkat menuju Bandung.
"Tapi pukul 12.00 baru sampai Cicalengka. Kendaraan lama tertahan di Tutugan Leles. Biasanya dari Leles ke Cicalengka cuma setengah jam. Kalau motor sepertinya lancar saja," kata Intan.
Hal serupa dikatakan warga Kecamatan Garutkota, Indra (29). Dari pertigaan Bandrek ke Malangbong membutuhkan waktu dua jam. Padahal biasanya hanya memakan waktu setengah jam.
"Paling lama tertahan di Pasar Lewo. Kalau jalan alternatif Leuwigoong lancar dan setelah Pasar Lewo lalu lintasnya lancar. Mungkin kalau pakai motor akan lebih cepat sampai," ucapnya.
Dodo Hendra (29), mengatakan dibutuhkan waktu satu jam dari Leles untuk sampai di Kadungora. Hal ini disebabkan sistem one way dari arah Bandung.
"One way kurang efektif sepertinya. Banyak yang melawan arus dan akhirnya kendaraan yang dapat one way melaju pelan. Kendaraan yang mencuri jalur dari arah berlawanan juga menyebabkan macet," kata Dodo.
Pada siang hari, Rabu (15/7), Jalur Limbangan-Malangbong mengalami kepadatan lalu lintas dari mulai perbatasannya dengan Bandung sampai Cagak Limbangan. Kemacetan pun terjadi di Pasar Lewo atau Bandrek.
Di Jalur Kadungora-Leles, kemacetan terjadi dari perbatasan Bandung sampai Tutugan Leles. Setelahnya, sepanjang Jalan Sudirman sampai Bundaran Suci dan Cilawu pun mengalami kepadatan lalu lintas. (Sam)