Kematian Fitri Janggal, Polisi Menduga Bukan Bunuh Diri Tapi Dibunuh
Yang pertama kali menemukan korban adalah Andrian. Dan dia juga teman dekat korban. Karenanya, kami mintai keterangan
Penulis: Dian Nugraha Ramdani | Editor: Kisdiantoro
CIANJUR, TRIBUNJABAR.CO.ID - Setelah melakukan identifikasi, Polisi menemukan kejanggalan dalan kematian Fitri. Polisi menduga, Fitri bukan bunuh diri, namun dibunuh oleh seseorang. Diketahui, ada busa di mulut dan tidak keluar cairan dari kemaluan.
Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu menuturkan bahwa Polisi sudah menahan Andrian sebagai saksi untuk dimintai keterangan.
"Yang pertama kali menemukan korban adalah Andrian. Dan dia juga teman dekat korban. Karenanya, kami mintai keterangan," ujar Asep melalui sambungan telepon.
Dibenarkan oleh Kapolres bahwa Andrian adalah 'cepu' atau sumber informasi bagi Satuan Narkoba Polres Cianjur. Namun yang menjadi janggal, Andrian dan Fitri tinggal di Asrama Perintis yang merupakan Asrama bagi anggota polisi. "Kami akan terus selidiki. Yang jelas ini mengaraj ke kasus pembunuhan," ujar Kapolres.
Fitri Ratna Komala (24) mati gantung diri di tempat yang ditinggalinya, Asrama Perintis, Jalan Hos Cokro Aminoto, Kelurahan Muka Kecamatan Cianjur, Jumat (19/6)
Fitri diketahui dalam keadaan leher terikat dengan sarung warna hitam di kusen pintu kamarnya sekira pukul 15.00 sore. Dan, orang yang pertama kali mengetahui keadaan korban adalah Andrian, teman dekat korban. (ram)