Film
Behind The Scenes Dokumenter Bobotoh: Buligir Day
Teriakan ‘PERSIB JUARA’, suara kendaraan bermotor dan klakson yang turut memeriahkan teriakan itu
Setelah ia mengambil gambar pada semifinal, malamnya Ricky dan rombongan bis memilih untuk pulang karena pada saat itu ada isu bahwa final akan digelar di Gelora Bung Karno (GBK). Namun, bis yang ditumpangi Ricky dan rombongan mengalami kecelakaan setelah berjalan sekitar 100 kilometer dari Palembang. Ricky yang sedang tertidur lelap, dengan spontan langsung terbangun karena ada suara keras dan ada sesuatu yang menghantam bis yang ia tumpangi.
“Saya pikir ada kerusuhan suporter. Disana yang saya inget langsung bawa kaera dan langsung mengambil gambar,”tutur ayah dari dua anak ini.
Singkat cerita, dengan banyak pertimbangan, akhirnya Ricky memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke Bandung. Ricky pun mengejar pertandingan final antara Persib dan Persipura Jayapura di Palembang. Saat itu, barulah Ricky terpikir untuk membuat film dokumenter dengan mengambil alur dari sisi bobotoh.
“Ya sudah saya ambil cerita bobotoh yang enggak pake baju, karena masih ada masa hukuman,” tambah Ricky.
Sayangnya, pada saat Ricky kembali lagi ke Palembang, ia tidak berjumpa dengan Fiki, yang akan mengarahkan cerita dari dokumentasi tersebut. Meskipun begitu, Ricky tetap mengambil gambar keadaan di Palembang.
***
Delapan bis yang berangkat dari Bandung menuju Palembang sepertinya membuat kewalahan beberapa rumah makan. Pasalnya, rumah makan yang didatangi tidak siap dengan kedatangan ribuan bobotoh. Buktinya, Ricky menjelaskan, banyak bobotoh yang tidak dapat makanan karena habis.
“Kita enggak kebagian makan waktu itu makan cuma nasi pakai kuah karena lauknya sudah habis. Masih banyak bobotoh yang enggak dapet makan,” kenangnya.
Ricky mengatakan, sesampainya mereka ke Palembang, mencari makan pun tak sebebas di Bandung. Kebetulan, tambahnya, kebanyakan bobotoh yang pergi mendukung PERSIB hanya mengenakan baju yang memperlihatkan identitas sebagai pendukung PERSIB.
“Misalnya, kalau bawa baju lima ya semuanya bajunya PERSIB,” tambahnya.
Di Palembang, Ricky kembali bercerita, ada kelompok kecil suporter yang kurang bersahabat maka dari itu, bobotoh tidak bebas untuk mencari makanan. Pada akhirnya, disana mereka hanya makan seadanya.
“Cuma minum air putih aja sama kue-kue karena enggak ada makanan lagi. Waktu itu rumah makan lain juga enggak siap untuk makanan kendala dengan pasokannya,” kata Ricky.
Di stadion pun, Ricky mengaku memiliki keterbatasan untuk bepergian. Apalagi tambahnya, sehabis menonton final ada penyerangan dari salah satu oknum yang identitasnya dirahasiakan. Penyerangan dilakukan tidak hanya kepada bobotoh tetapi juga kepada suporter rival PERSIB, tragisnya, penyerangan bukanlah fisik ke fisik melainkan oknum itu menggunakan air keras atau cuka karet.
“Itu ada yang kena air karet. Akhirnya, ya sudahlah kalau keluar itu enggak pake baju jadi untuk meredam konflik,” ungkapnya.
Tidak Menangis Ketika PERSIB Juara