Dampak Kenaikan BBM Bersubsidi
Tuntutan Pengusaha Transportasi di Cianjur Hanya Dua
SEHARUSNYA ada keputusan pemerintah yang berpihak kepada pengusaha transportasi meski bahan bakar minyak (BBM) tetap naik.
Penulis: cis | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku M Guci Syaifudin
CIANJUR, TRIBUN - Ketua DPC Organda Kabupaten Cianjur, Dede Supyanudin mengatakan, seharusnya ada keputusan pemerintah yang berpihak kepada pengusaha transportasi meski bahan bakar minyak (BBM) tetap naik. Menurutnya, keluhan pengusaha angkutan darat itu hanya dua, yakni operasional dan maintenance yang membengkak jika harga BBM naik.
"Untuk di Kabupaten Cianjur itu yang paling terasa adalah angkum yang ke Cianjur selatan. Karena untuk kesana itu menghabiskan biaya maintenance yang tinggi karena spare part mahal, jalannya rusak, ban yang biasanya ganti tiga bulan sekali diganti sebulan sekali. Kalau begitu siapa yang mau tanggungjawab," kata Dede, Rabu (19/11/2014).
Sejumlah angkutan umum (angkum) melakukan asi unjuk rasa di kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Cianjur, Rabu (19/11/2014). Mereka menuntut kenaikan tarif angkum setelah pemerintah Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Berdasarkan pantauan Tribun, sopir angkum itu memarkirkan kendaraanya di halaman kantor Dishubkominfo Kabupaten Cianjur. Memang tidak semua angkum di Kabupaten Cianjur melakukan aksi. Hanya sejumlah angkum jurusan Cianjur-Jangari dan Cianjur-Cikalong yang melakukan aksi. (cis)