Dampak Kenaikan BBM Bersubsidi

Angkut Pelajar Mobil Operasional Polisi dan TNI Sirinenya Dibunyikan

UPAYA yang dilakukan Polres Garut bersama Kodim 0611 Garut ini merupakan operasi kemanusiaan untuk mengantisipasi penumpukan calon penumpang.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
TRIBUN JABAR / M SYARIF ABDUSSALAM
Tampak dua orang siswi berkerudung hendak memasuki bus milik Polres Garut yang akan mengantarnya ke sekolah, Rabu (19/11/2014). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

GARUT, TRIBUN -- Apa yang berbeda dengan kendaraan operasional polisi dan TNI di Kabupaten Garut saat mengangkut para pelajar, Rabu (19/11/2014)? Kendaraan operasional Polres Garut seperti bus dan bak terbuka, demikian pun halnya dengan kendaraan operasional Kodim 0611 Garut sirinenya dibunyikan. 

Aksi tersebut dilakukan sebagai upaya memberikan pelayanan terhadap para siswa dan siswi saat angkutan umum di Garut mogok massal. Dengan demikian, para pelajar ini tetap bisa menuntut ilmu di sekolah dengan tenang. Hari itu angkutan umum sangat jarang ditemukan. 
Lain halnya dengan mobil pelat merah milik Pemerintah Kabupaten Garut, mobil Kodim 0611 Garut, dan kendaraan Polres Garut yang tampak lalu-lalang membawa para siswa-siswi berseragam. Hampir seluruh angkutan umum mogok massal hari itu sebagai reaksi penolakan kebaikan harga BBM bersubsidi.

Upaya yang dilakukan Polres Garut bersama Kodim 0611 Garut ini merupakan operasi kemanusiaan untuk mengantisipasi penumpukan calon penumpang, khususnya siswa dan siswi. Mereka menyisir seluruh sekolah menggunakan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, untuk mengantar anak sekolah ke rumah dan sekolahnya.
Kapolres Garut AKBP Arif Rachman yang didampingi Dandim 0611 Garut Letkol Inf Bungkus Hadi Suseno mengatakan upaya ini untuk meringankan beban dampak kenaikan harga BBM. Kapolres mengatakan pihaknya bersama Kodim 0611 Garut menurunkan 155 kendaraan untuk menyisir seluruh sekolah di Garut, kemudian mengantar anak-anak sekolah.

"Kita turunkan kendaraan ini untuk membantu masyarakat yang kesulitan mencari angkutan umun. Yang kami libatkan yaitu 105 kendaraan dari Polres Garut, baik itu mobil patroli, truk Dalmas, maupun bus-bus yang kita miliki. Ditambah kendaraan dari Kodim 0611 Garut, yaitu 50 kendaraan, baik roda dua maupun roda empat," kata Kapolres, di sela melakukan operasi tersebut di SMKN 1 Garut, Rabu (19/11/2014).

Menurut Kapolres, operasi ini tidak akan setiap hari dilaksanakan, tergantung situasi dan kondisi di lapangan. Aksi ini bersifat tentatif sampai terbentuk kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Garut dengan Organda terkait dengan tarif yang akan digunakan oleh angkutan umum setelah kenaikan harga BBM.

Kapolres mengatakan operasi kemanusiaan ini akan dilaksanakan hingga angkutan umum beroperasi kembali. Katanya, selama dibutuhkan dari pagi hingga selesai sekolah, pihaknya tetap bersiaga melalui operasi ini. 

Sama halnya dengan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Garut. Seluruh kendaraan dinas digunakan untuk mengangkut para siswa yang kesulitan pergi ke sekolah atau pulang ke rumahnya. (sam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved