Pihak RSUD Ujung Berung Langsung Pecat Satpam

BANDUNG, TRIBUN - Direktur Utama (Dirut) RSUD Ujung Berung, Taat Tagore menanggapi hasil survei KPK.

Penulis: Tiah SM | Editor: Giri
BANDUNG, TRIBUN - Direktur Utama (Dirut) RSUD Ujung Berung, Taat Tagore menanggapi hasil survei KPK. Dia mengatakan, tenaga satpam yang memperjualbelikan nomor urut awal merupakan tenaga outsourcing. 

Maka dari itu, menurutnya, tidak berada di bawah koordinasinya. "Satpam diberi wewenang untuk menjaga antrean, mungkin ada yang menyalahgunakan dikarenakan pengawasan memang kurang.

"Tapi sekarang satpam sudah dipecat," ujar Taat usai Peminar Pencegahan Korupsi di Balai Kota, Rabu (7/11).

Sedangkan masalah kuota pasien  diberlakukan  di beberapa poli karena keterbatasan tenaga terutama di penyakit dalam. Sehari, pasien bisa mencapai 200 orang. 

Menurut Taat, itu kurang manusiawi, karena satu orang dokter idealnya hanya melayani 80 pasien sehingga jika tidak dibatasi tidak akan efektif dalam pengobatan.

"Kami tak bisa membatasi nomor antrean jadi memang sering terjadi sudah punya nomor tapi tidak dipanggil karena kuota sudah habis," ujarnya.

Sedangkan masalah kedatangan dokter yang dikatakan jam 11.00 siang, Taat menyangkal hal itu. "Dokter syaraf kan hanya ada satu orang. Dia harus melayani pasien di poli dan di ruangan. Biasanya dia selesaikan pasien di ruangan baru ke poli. Sehingga dinilai datang siang," tambahnya. Masalah parkir, Taat tak mau menanggapi karena bukan wewenangnya.

Sementara itu, Kepala BPPT Kota Bandung, Dandan Rizawardanan mengatakan, dari semua yang baik pasti ada yang kurang. Namun keburukan itu akan diperbaiki.

"Kami sangat menghargai hasil survei ini. Untuk beberapa hal yang kurang, akan diperbaiki," ujarnya. 

Dandan mengatakan, pada 2013, akan ada early warning. Agar untuk yang pengurusan izinya lebih dari waktu yang ditentukan akan ada tandanya.

Sementara itu, untuk izin yang belum diambil, menurut Dandan, yang penting izin sudah diproses ada di loket. "Masalah berkas belum ditandatangan karena persyaratan belum lengkap," ujar Dandan.(*)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved