Norman Lubis Berkarier di Militer dan Kesehatan

Norman Tagor Lubis, salah satu korban kecelakaan pesawat dalam ajang Bandung Air Show 2012, memiliki riwayat panjang karier kesehatan di militer

Editor: Darajat Arianto
zoom-inlihat foto Norman Lubis Berkarier di Militer dan Kesehatan
Andra Nur Oktaviani
Karangan bunga turut berduka cita atas meninggalnya Marsma (Purn) dr Norman Lubis SpM (K) mulai memenuhi rumah di Jalan Flores No 4, Sabtu (29/9/2012). dr Norman dan Letkol (Purn) Toni Hartono menjadi korban saat pesawatnya Bravo beratraksi dalam Bandung Air Show di Lanud Husein Sastranegara.
BANDUNG, TRIBUN - Norman Tagor Lubis, salah satu korban kecelakaan pesawat dalam ajang Bandung Air Show 2012, memiliki riwayat panjang karier kesehatan di dunia militer. Dia masih aktif membuka praktik sebagai dokter mata di Bandung, Jawa Barat.

Hal itu berdasarkan riwayat hidup Norman yang diperoleh Kompas di rumah duka yang beralamat di Jalan Flores, Kota Bandung, Sabtu (29/9/2012). Menurut rencana, jenazahnya bakal dimakamkan di TPU Sirnaraga, Bandung.

Pria kelahiran Banda Aceh, 22 Oktober 1943, itu memulai karier militer pada 1973. Saat bersamaan ia mengikuti pendidikan dokter spesialis mata. Pendidikan penerbang dijalani sejak 1977.

Norman menjabat sebagai Kepala Klinik Mata RS Angkatan Udara Moh Salamun pada 1982. Dalam keilmuan, Norman menjadi Lektor Luar Biasa Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran tahun 1988 dan pada Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha tahun 1990.

Operasi militer yang pernah dia ikuti adalah Dwikora pada 1964-1965, penumpasan G30S/PKI pada 1965-1967. Sebanyak empat penghargaan telah dikumpulkan, antara lain Satyalancana Penegak, Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun, dan Satyalancana Seroja.

Norman meninggalkan istri, Tien Lubis, serta tiga putri, yakni Nasha Yohara Lubis, Nanda Anisa Lubis, dan Nindya Zanaeia Lubis. (*)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved