Limas Raga Tidak Jual Elpiji 3 Kilogram
Mungkin, sampai saat ini, masih banyak publik yang belum mengetahui bahwa PT Limas Raga Inti, distributor elpiji di Kota Bandung tidak menangani
Penulis: | Editor: Darajat Arianto
BANDUNG, TRIBUN
- Mungkin, sampai saat ini, masih banyak publik yang belum mengetahui
bahwa PT Limas Raga Inti, distributor elpiji ternama di Kota Bandung,
tidak menangani penjualan elpiji ukuran 3 kilogram.
Menurutnya, pendistribusian elpiji 3 kilogram, secara langsung ditangani oleh PT Pertamina. "Untuk elpiji 3 kilogram, kami tidak menanganinya. Kami hanya menjadi distributor elpiji 12 kilogram dan 50 kilogram," sergah Jono Syarief, staf manajemen PT Limas Raga Inti, di tempat kerjanya, Jalan Emong Bandung, Kamis (19/4).
Berkaitan dengan isu kelangkaan elpiji, yang kabarnya, terjadi pada ukuran 3 kilogram, PT Pertamina belum memberikan keterangan. Saat Tribun menghubungi Asisten Manager External Relation Pemasaran BBM Retail Region III Jawa Bagian Barat PT Pertamina (Persero), Susi A Prasetya, melalui sambungan telepon selular (ponsel), tidak ada jawaban dari yang bersangkutan. Padahal, saat dikonfirmasi, terdengar nada sambung.
Begitu pula ketika Tribun mengirimkan short massage service (SMS) alias pesan pendek. Sampai Kamis (19/4) petang, tidak ada jawaban apa pun. (*)
Menurutnya, pendistribusian elpiji 3 kilogram, secara langsung ditangani oleh PT Pertamina. "Untuk elpiji 3 kilogram, kami tidak menanganinya. Kami hanya menjadi distributor elpiji 12 kilogram dan 50 kilogram," sergah Jono Syarief, staf manajemen PT Limas Raga Inti, di tempat kerjanya, Jalan Emong Bandung, Kamis (19/4).
Berkaitan dengan isu kelangkaan elpiji, yang kabarnya, terjadi pada ukuran 3 kilogram, PT Pertamina belum memberikan keterangan. Saat Tribun menghubungi Asisten Manager External Relation Pemasaran BBM Retail Region III Jawa Bagian Barat PT Pertamina (Persero), Susi A Prasetya, melalui sambungan telepon selular (ponsel), tidak ada jawaban dari yang bersangkutan. Padahal, saat dikonfirmasi, terdengar nada sambung.
Begitu pula ketika Tribun mengirimkan short massage service (SMS) alias pesan pendek. Sampai Kamis (19/4) petang, tidak ada jawaban apa pun. (*)
Rekomendasi untuk Anda