Pembangunan Museum Wakare Diawali dengan Doa yang Dipimpin oleh Sesepuh Dusun Wates
Sesepuh Dusun Wates, Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Zaenal (70) memimpin doa untuk memperlancar pembangunan Museum Wakare
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Sesepuh Dusun Wates, Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Zaenal (70) memimpin doa untuk memperlancar pembangunan Museum Wakare, Jumat (19/7/2019).
"Saya mewakili Dusun Wates berharap Musuem ini akan ramai dan bermanfaat untuk semua orang," ujar Zaenal saat ditemui selepas Doa, Jumat (19/7/2019).
Ia mengajak Wakil Bupati Majalengka, Tarsono D Mardiana, Kepala Desa Jatisura, Ketua Jatiwangi Art Factory (JAF) dan aparat desa lainnya dalam memanjatkan doa tersebut.
Pantauan Tribuncirebon.com, beberapa warga yang menyaksikan turut juga dalam pembacaan doa itu.
• Bangun Museum Wakare, Warga Desa Jatisura Gotong Royong, Namanya Istilah Zaman Jepang
Sementara itu, Wakil Bupati Majalengka, Tarsono D Mardiana mengatakan segala sesuatu itu harus didahulukan dengan doa.
Menurutnya, dengan dialah semua yang kita harapkan dan inginkan akan tercapai.
"Bismillah, tadi kita sudah berdoa yang dipimpin dengan sesepuh Desa sini, semoga dikabulkan," ucap Tarsono.
• Ingin Lihat Terakota, Datang Saja ke Museum Wakare di Majalengka
Diketahui, pembangunan Museum Wakare ini awalnya direncakan oleh Mahasiswa Prodi Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH).
Dengan dibantu oleh Badan Kajian Pertanahan dan Jatiwangi Art Factory (JAF) serta warga Dusun Wates, pembangunan Museum Wakare akan selesai dalam 10 hari kedepan.
Wakare sendiri diambil dari bahasa Jepang yang artinya 'Selamat Tinggal'.