Jari Wawan Tak Berhenti Bergerak seperti Sedang Main Ponsel, Diabaikan Keluarga Karena Gangguan Jiwa

Beberapa orang tidak bisa melepaskan ponsel dari genggaman, meski sebenarnya bukan untuk hal yang penting, alias kecanduan.

Editor: Ravianto
ist
Wawan Gim fokus pada tangannya seolah sedang memainkan ponsel 

TRIBUNJABAR.ID - Zaman sekarang rasanya memang mustahil untuk tidak menggunakan ponsel.

Ponsel digunakan sebagai sarana komunikasi, informasi, dan juga hiburan.

Sayangnya banyak orang yang masih belum bisa menggunakan ponsel dengan bijak dan sesuai kebutuhan.

Beberapa orang tidak bisa melepaskan ponsel dari genggaman, meski sebenarnya bukan untuk hal yang penting, alias kecanduan.

Tapi mulai sekarang, cobalah untuk mengontrol diri dan mengurangi durasi memainkan ponsel.

Pasalnya terlalu lama dan sering memainkan ponsel bukan hanya membahayakan mata, tapi juga kejiwaan, seperti yang dialami seorang pemuda yang dipanggil Wawan Gim.

Dilansir dari tayangan Bahaya Candu Gawai dalam kanal Youtube DAAI TVyang diunggah pada 6/7/2019, Senin (15/7/2019) Wawan berada di Yayasan Rehabilitasi Jamrud Biru, Bekasi.

Terlihat jari-jari tangan Wawan selalu bergerak-gerak seolah ia sedang memainkan ponsel.

Meski fisiknya terlihat sehat, kondisi mentalnya terlihat bermasalah.

Wawan tidak bisa diajak berkomunikasi dengan pengasuhnya di yayasan tersebut.

Tatapan matanya mengarah pada kedua tangannya yang terus bergerak.

Pendiri Yayasan Jamrud Biru, Hartono mengatakan Wawan tidak bisa menghentikan jari-jari tangannya yang selalu bergerak seperti bermain ponsel.

Hartono mengatakan tangan Wawan tak bisa berhenti bergerak saat ia dulu memberikannya ponsel rusak.

"Saya waktu itu kasih gawai rusak yang tidak menyala. Dalam hitungan menit saya cabut, dia tidak terlepas dari gawai.

"Saya ambil masih begini (meniru gerakan orang memainkan ponsel), dengan fokus mata ke tangan."

Malangnya, keluarga Wawan mengabaikannya sejak ia dirawat di yayasan tersebut.

Sementara dikutip dari who.int via gridhealth.id, sebuah penelitian menunjukkan kecanduan game online menimbulkan perubahan fungsional dan struktural dalam sistem reward saraf.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved